Pengaruh Literasi Digital Guru dan Manajemen Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Peserta Didik di SMA Pelita Rantepao

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis pengaruh literasi digital guru terhadap minat belajar peserta didik di SMA Pelita Rantepao; 2) Menganalisis pengaruh manajemen pembelajaran terhadap minat belajar peserta didik di SMA Pelita Rantepao; 3) Menganalisis kemampuan literasi digital dan “manajemen pembelajaran dalam menjelaskan minat belajar peserta didik di SMA Pelita Rantepao. Jenis penelitian ini merupakan penelitian expost facto. Teknik penentuan sampel menggunakan sampling jenuh, yaitu semua guru di SMA Pelita Rantepao. Model penelitian terdiri dari literasi digital (X1), manajemen pembelajaran (X2) sebagai varabel bebas, dan minat belajar peserta didik (Y) sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis korelasi dan regresi berganda dengan bantuan Aplikasi SPSS versi 25. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Literasi digital guru (X1) mempengaruhi minat belajar peserta didik (Y di SMA Pelita Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Besar pengaruh literasi digital guru (X1) terhadap minat belajar peserta didik sebesar 60,4%; 2) Manajemen pembelajaran (X2) mempengaruhi minat belajar peserta didik(Y). Besar pengaruh manajemen pembelajaran terhadap minat belajar peserta didik sebesar 55,6%; 3) Model (literasi digital (X1) dan manajemen pembelajaran(X2)) dapat menjelaskan variasi pada minat belajar peserta didik (Y) sebesar 66,1%.

Studi Korelasi Antara Literasi Digital Dan Minat Belajar Siswa Pada Era Pandemi Covid-19

“…Semakin tinggi kemampuan guru dan siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dalam pembelajaran semakin tinggi pula minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Landa et al, (2021)…”

Pengaruh Kecakapan Literasi Digital Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Di Kabupaten Gowa

“…kemudian penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Borthwick & Hansen, 2017) mengungkapkan bahwa kemampuan atau keterampilan teknologi digital yang baik yang dimiliki oleh seorang guru akan mampu mendesain kegiatan belajar mengajar lebih bermakna, produktif dan kreatif. Bahkan tidak hanya itu, guru sebagai komponen yang terlibat langsung untuk menjewantahkan kebijakan pendidikan di masa pandemi covid-19 jika guru mengintegrasikan teknologi informasi yang ditandai dengan memiliki kecakapan literasi digital dalam menjalankan tugas keprofesionalnya pada saat melangsungkan kegiatan belajar mengajar maka akan meningkatkan minat belajar peserta didik (Landa et al, 2021).…”

“…Karena jika guru mengintegrasikan teknologi digital dalam menjalankan kinerjanya maka tentunya akan membentuk lingkungan pembelajaran berbasis teknologi (Nasution & Nurhafizah, 2019). Adapun dampaknya yaitu sistem pendidikan khususnya metode pembelajaran yang disajikan oleh guru akan lebih hidup dan membuat siswa lebih antusias dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru (Landa et al, 2021). Dengan demikian, kecakapan literasi digital mutlak dimiliki oleh seorang guru karena memiliki peranan penting dan sangat berarti dalam menunjang kinerja seorang guru.…”

The Effect of Reading & Writing Literacy Awareness Elementary Education Teachers on the Reading and Writing Literacy Ability of High-Grade Students

“…Identify the problems that exist in the high class in Banjarmasin, including the low level of education of the Indonesian people, literacy difficulties, and difficulties in developing literacy because Indonesian language culture is still valid (Siddiq et al, 2020). From 3 of 2017 concerning the booking system, lack of public awareness of the importance of literacy, lack of literacy activities in schools, lack of diversity and number of book collections in school libraries, no school environment that supports sustainable literacy activities, literacy has nothing to do with learning outcomes in the community, and students are lazy to carry out literacy activities, literacy activities are mandatory because they are only seen as government programs in schools (Landa et al, 2021).…”