PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench)

Abstract

Kerapatan tanaman berkaitan dengan jumlah tanaman per lubang dan per satuan luas yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Salah satu cara pengembangan teknik budidaya sorgum yang dapat diterapkan yaitu dengan pengaturan kerapatan tanaman untuk peningkatan produktivitas sorgum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerapatan tanaman terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum; pengaruh perbedaan varietas pada pertumbuhan dan hasiltanaman sorgum; dan pengaruh interaksi antara kerapatan tanaman dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanamansorgum. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2013. Perlakuan disusun secara faktorial (3x4) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan dengan tiga ulangan. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan aditivitas data di uji dengan uji Tukey. Bila kedua asumsi ini terpenuhi, maka pemisahan nilai tengah dilakukan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Numbu, Keller dan Wray tidak menunjukan perbedaan pertumbuhan yang nyata, walaupun ketiga varietas tersebut menunjukkan perbedaan pada jumlah biji per tanaman. Varietas Numbu menghasilkanjumlah biji per tanaman 20-44 % lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Keller dan Wray; kerapatan tanaman sangatmempengaruhi pertumbuhan dan komponen hasil tanaman sorgum. Penggunaan kerapatan tanaman tinggi (3 dan 4 tanaman per lubang) dapat memberikan hasil 30-50,5 % lebih tinggi untuk jumlah biji per satuan luas (hektar) dibandingkan dengan penggunaan kerapatan tanaman rendah; pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil sorgum tergantung pada varietas. Pada kerapatan tanaman tinggi (3 dan 4 tanaman/lubang) varietas Numbu memiliki bobot biji per tanaman 1560% lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Keller dan Wray.

Growth and Yield of Local Upland Rice (Oryza sativa L.) Wakawondu Cultivar in Various Plant Populations and Balanced Fertilization

“…Population density is closely related to the amount of solar radiation plants can absorb (Lihiang & Lumingkewas, 2017). Plant density also affects competition among plants in using nutrients (Pithaloka et al, 2015), thereby determining the productivity and efficiency of water use (Zhou et al, 2010;Zhao et al, 2020).…”

Interaksi Jarak Tanam dan Mulsa Jerami terhadap Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill)

“…Dengan menyesuaikan jumlah populasi tanaman secara ideal per satuan luas, penggunaan media tumbuh tanaman efektif dan meningkatkan hasil biomassa (Kulig et al, 2019). Kerapatan populasi berhubungan erat dengan jumlah radiasi surya diabsorbsi (Lihiang & Lumingkewas, 2017), selain itu juga menentukan tingkat persaingan antar tanaman dalam memanfaatkan ruang tumbuh (Pithaloka et al, 2015), yang pada akhirnya menentukan produktivitas dan efisiensi penggunaan air (Zhao et al, 2020a). Adanya mulsa hingga 8 ton ha -1 dapat menjaga suhu dan kelembaban tanah karena evaporasi air tanah dicegah.…”

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Varietas Numbu dengan Pemupukan Organik yang Berbeda

“…Semakin banyak cahaya yang diterima maka semakin banyak pula fotosintat yang dihasilkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Hal ini sejalan dengan Tarigan (2013) yang menyatakan semakin banyak daun, maka semakin tinggi fotosintesis yang terjadi. Hasil fotosintesis kemudian ditranslokasikan ke bagian tanaman lain sehingga tanaman menghasilkan biomassa yang tinggi.…”