Pengaruh Faktor Makro Ekonomi Terhadap Pembiayaan Bermasalah (Penelitian Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-2017)

Abstract

The purpose of this research was conducted to determine and test the influence of macroeconomic factors in the form of inflation, BI rate and exchange rate (kurs) toward non performing financing. Population in this research is the Islamic Banking industry in Indonesia among 2010-2016. The sampling technique used is purposive sampling where the sample is selected based on the criteria determined by the writer. The data used is secondary data sourced from the official website of each Islamic Banking. To know the influence of inflation, BI rate and exchange rate (kurs) toward non performing financing this research used eviews as statistical research tool. The research method used descriptive method with quantitative approach. This research used panel regression analyst model performance by using the four classical assumption which are normality, multicollinearity, autocorrelation and heteroscedasticity. The results show that, simultaneously Inflation, BI Rate and Exchange Rate (kurs) have significantly and positive impact on non performing financing (NPF). Then in partialy, inflation has a positive impact and not significant on non performing financing (NPF), BI rate and exchange rate (kurs) have positive and significant effect on non performing financing (NPF). Keywords : Inflation, BI Rate, Exchange Rate, Non Performing Financing (NPF).

Analisis Kondisi Makro Ekonomi dan Likuiditas terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah

“…Inflasi tidak mempengaruhi kredit bermasalah bank dilakukan oleh Rosita, dan Musdholifah (2016); Hamzah (2018). Menurut Rosita dan Musholifah (2016) inflasi membutuhkan timelag panjang untuk bisa mempengaruhi kredit bermasalah.…”

“…Berdasarkan uraian diatas maka disusun hipotesis sebagai berikut: Ho1: Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan bermasalah Hubungan BI rate Dengan Pembiayaan Bermasalah BI Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia secara periodik dalam waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter (Hamzah, 2018). Penentuan nisbah bagi hasil pada bank syariah tidak terlepas dari suku bunga bank konvensional.…”

“…Hal ini berakibat nasabah lebih memeilih bank konvensional. Maka bank syariah juga ikut menurunkan nisbah bagi hasil dan margin (Hamzah, 2018). Nisbah bagi hasil bank syariah yang tinggi, menyebabkan nasabah keberatan dalam pembayaran pembiayaan.…”

“…Kajian teori Adam Smith dalam buku The Wealth of Nation tahun 1776 menyebutkan perbankan akan tetap terjaga likuiditasnya jika sebagian besar kredit atau pembiayaan disalurkan pada kredit jangka pendek dan dapat dicairkan dalam keadaan bisnis normal. Teori ini menyebutkan untuk sumber pembiayaan sebaiknya menggunakan sumber dana atau modal jangka panjang (Hamzah, 2018). Likuiditas dalam perbankan diproksikan dengan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu perbandingan antara pembiayaan yang disalurkan dengan besarnya dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima dan tidak termasuk pinjaman subordinasi.…”

Determinan Variabel Makroekonomi Terhadap Pembiayaan Mudharabah Perbankan Syariah Indonesia: Analisis Error Correction Model (ECM)

“…Inflasi merupakan kondisi lemahnya perekonomian yang ditandai dengan terjadinya kenaikan harga dari satu tahun ke tahun berikutnya 18 . Ketika suatu negara menderita inflasi, biaya komoditas naik.…”