Penerapan Person Centered Therapy Di Sekolah (Empathy, Congruence, Unconditional Positive Regard) Dalam Manajemen Kelas

Abstract

Artikel ini membahas Person centered therapy dibidang konseling, untuk membantu dalam proses hubungan, empathy, congruence, unconditional positive regard, sebagai konsep penting pendekatan tersebut dan sebagai saran terhadap manajemen kelas. Merupakan hal yang penting jika proses belajar-mengajar berpusat pada siswa, sehingga pertimbangan siswa akan berpusat pada segala hal yang berhubungan dengan pendidikan. Ketika siswa menjadi bagian dari suatu keputusan maka siswa akan merasa ikut berperan dan bertanggung jawab. Dalam person centered therapy mungkin tidak menawarkan solusi yang siap jadi atau mengarahkan klien untuk mengikuti strategi mengatasi masalah tertentu. Apa yang terapis lakukan adalah menggunakan kesempatan dalam hubungan kepercayaan melalui penghargaan terhadap klien sehingga masalah yang dihadapi dapat diselesaikan. Secara keseluruhan, klien diasumsikan dapat memiliki kemampuan untuk membuat solusi atas permasalahannya, dan terapis hanya bertindak sebagai teman dalam proses penyembuhan.

Analysis Of the Application of Person-Centered Counseling in Guidance and Counseling Services at School

“…Person-centered counseling also uses the non-directiveness technique which refers to allowing the counselee to be the focus of the counseling session without the counselor more as a full functioning person when the school environment also supports genuine or congruence, unconditional positive regard and full of emphathy. Ratnawati (2017) through her study that the concept of empathy, congruence, unconditional positive regard in person centered therapy needs to be applied in schools in classroom management. Guidance and counseling services, be it group guidance, group counseling, and individual counseling, really help students to achieve self-actualization.…”