Penentuan Komoditas Unggulan Dan Struktur Komoditas Hortikultura Di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Berdasarkan Location Quotient (Lq) Dan Klassen Typology (Kt)

Abstract

Sektor pertanian khususnya tanaman hortikultura masih merupakan penyumbang devisa terbesar dan mata pencaharian utama warga Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Wilayah dataran tinggi ini selain dikenal sebagai penghasil komoditas hortikultura, juga daerah penyangga Hulu DAS Jeneberang. Secara turun temurun Agribisnis dan usaha tani berbagai komoditas hortikultura ditentukan berdasarkan pilihan petani dan permintaan pasar serta musim yang ada. Penentuan ini dilakukan tanpa adanya analisis mendasar komoditas apa yang sebaiknya lebih diutamakan sebagai komoditas unggulan pada musim tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis berbagai jenis komoditi hortikultura unggulag yang ada, (2) menganalisa ketepatan pemilihan komoditas hortikultura yang diusahakan petani, dan (3) mengkaji struktur pertumbuhan berbagai komoditi hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Populasi penelitian adalah petani yang mengusahakan tanaman hortikultura, sedang sampel desa/kelurahan dipilih secara sengaja (purposive sampling), sampel petani dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi, wawancara dengan daftar pertanyaan dan pencatatan, didukung dengan data sekunder. Data dianalisis menggunakan metode Location Quotient dan Klassen Typologi. Hasil penelitian menunjukan komoditi unggulan hortikultura berdasarkan analisis LQ di Kecamatan Tinggimoncong adalah yaitu Markisa (LQ = 1,03 ), Kentang (LQ=4,01), Tomat (LQ =3), Wortel (LQ=1,51), Kubis (LQ = 1,30), Sawi Putih (LQ=1,04) dan Pisang (LQ=1,1). Struktur pertumbuhan komoditi Berdasarkan Analisis Klassen Typologi struktur pertumbuhan komoditi unggulan hortikultura di Kecamatan Penentuan Komoditas Unggulan dan Struktur Komoditas Hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong 23 Kabupaten Gowa Berdasarkan Location Quotient (LQ) dan Klassen Typology (KT) Tinggimoncong tersebut yaitu komoditi yang tergolong maju dan bertumbuh cepat adalah Markisa, Kentang, dan Tomat. Komoditi yang maju dan bertumbuh tapi lambat adalah Wortel, Sawi Putih dan Kubis, serta komoditi yang termasuk unggulan tetapi relatif tertinggal dari komoditas lain adalah Pisang.

Komoditas Unggulan dan Daya Saing Sektor Pertanian Kabupaten Tanah Datar

“…Metode analisis Location Quotient (LQ) digunakan dalam menentukan komoditas unggulan di Kabupaten Tanah Datar dengan cara membandingkan besarnya peran suatu komoditas pada tingkat kabupaten dalam peran komoditas di tingkat provinsi (Syafruddin et al 2018).…”

Implementasi Metode Location Quotient (LQ) untuk Analisis Potensi Komoditas Unggulan Subsektor Hortikultura di Kabupaten Muara Enim

“…Komoditas unggulan merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai yang layak dikembangkan secara fisik dan sosial ekonomi untuk dimanfaatkan sebagai nilai tambah bagi suatu wilayah (Balirante et al, 2020;Martauli & Gracia, 2021;Rudiantho et al, 2021). Penentuan komoditas unggulan di suatu wilayah dirasa mempunyai peranan yang penting terhadap pengembangan wilayah tersebut menjadi sentra produksi komoditas unggulan (Syafruddin et al, 2018). Dengan adanya pengembangan wilayah komoditas unggulan dapat diupayakan untuk peningkatan nilai tambah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (Cipta et al, 2018).…”