Pendidikan Politik dalam Kuasa Simbolik: Kajian mengenai Dinamika Politik Anak Muda yang Tergabung dalam Partai Politik di Kota Malang

Abstract

Saat ini dunia perpolitikan kerap memperoleh stigma negatif akibat tindakan-tindakan oknum kader di dalamnya. Maka tak heran apabila masyarakat terutama kaum muda makin apatis dengan hal-hal yang berbau politis. Namun rupanya masih ada anak-anak muda yang masih memiliki kepedulian bahkan bergabung dengan partai politik. Pun demikian di Kota Malang dimana salah satu partai politik memiliki cukup banyak kader muda. Bahkan beberapa di antara mereka berhasil untuk masuk daftar calon legislatif pada Pemilu 2014 lalu. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan biografi digunakan untuk memperoleh data dan menganalisa keterlibatan anak-anak muda tersebut dalam dunia politik. Terutama terkait pendidikan politik yang didapatkan mereka selama di partai. Menggunakan model purposive, pemilihan informan dalam penelitian kali ini lebih menitikberakan pada anak muda yang bergelut di dalam dunia politik. Namun rupanya masih terdapat ketimpangan yang anak-anak muda tersebut rasakan selama berada di partai. Masih terdapat kesenjangan antara mereka yang senior dan yang muda. Hal tersebut yang kemudian memunculkan kekerasan simbolik pada anak-anak muda tersebut. Terlebih di dalam tubuh partai politik dimana kerap kali sering muncul perebutan kekuasaan antar elit. Sementara mereka yang muda hanya menjadi pendukung atau bahkan penonton semata.

Development, Social Change and Environmental Sustainability

“…Whereas on the other hand, if we look at social communities in reducing the risk of a pandemic, it appears from the creative ideas of young people who are then supported by the older generation in the context of policy or financial aspects. On the one hand, this also shows that youth have a role in every era where there is chaos or happiness in society (Meiji 2016;Anderson 2019). The emergence of social communities in the midst of a pandemic shows that social capital, both young and old, is still vital in the context of solving problems at the grassroots.…”

Peranan Tokoh Intelektual Muda dalam Perkembangan Politik di Indonesia pada Era Digital

“…Dunia politik Indonesia saat ini mulai diramaikan dengan hadirnya anak muda yang menduduki posisi strategis, baik dalam partai politik, legislator, kepala daerah, dan lain sebagainya (Meiji, 2016). Peran media sosial dalam kampanye politik dapat dikatakan sukses apabila respons dari pengguna internet itu sendiri menunjukkan antusiasme atau memiliki ketertarikan pada apa yang dikampanyekan, membangun dukungan komunitas kepada politisi yang tengah berkampanye.…”

Strategi Kesbangpol Aceh Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula

“…Melihat dinamika yang terjadi belakangan ini, masih banyak anak muda yang tidak melek politik atau mati rasa dengan apa yang terjadi dalam kehidupan politik (Sarinastiti & Fatimah, 2019). Hal ini terjadi karena dampak dari minimnya pendidikan politik dalam mengajak para pemuda tersebut untuk turun tangan dan berperan aktif dalam berbagai aktivitas politik yang ada (Meiji, 2016) Menurut Rhodes (2015) pendidikan politik merupakan pengembangan sikap dan proses pembentukan perilaku politik seseorang. Dengan melihat nilai-nilai politik dilakukan dengan sengaja, terencana, dan dilakukan terus menerus agar warga negara dapat ikutserta dalam politik dan sadar akan hak dan kewajibannya secara kolektif dan bertanggung jawab (Kuenzi, 2011).…”