The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2019
DOI: 10.29303/jipp.v3i2.21
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendidikan Karakter Pada Sastra Lisan Sasak: Sebuah Kajian Filologis

Abstract: Salah satu nilai sosio-kultural masyarakat yang dapat diangkat sebagai suatu nilai pendidikan karakter adalah sastra lisan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sastra lisan adalah teks lisan yang tergolong sebagai bagian dari folklor yang perlu dikaji dan dipelajari secara mendalam dalam rangka pengembangan pendidikan karakter. Secara khusus hasil kajian terhadap sastra lisan ini dapat dijadikan sumber dan dasar untuk memperbaiki kualitas sumberdaya manusia menjadi sumberdaya manusia Indonesia yang m… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Peneliti sendiri sering meneliti sastra lisan dengan tujuan untuk mengali informasi di dalamnya serta mempublikasinya ke media massa. Sastra lisan ini perlu dikaji karena mengandung nilai-nilai edukasi, seperti yang diungkapan oleh (Fitriana et al, 2019) bahwa sastra lisan merupakan bagian dari foklor yang mengandung nilai Pendidikan karakter. Senada dengan pendapat di atas, (Ilminisa et al, 2016) menyatakan pengkajian foklor lisan merupakan upaya untuk melestarikan foklor lisan bagian dari kebudayaan lokal untuk menanampak Pendidikan karakter melalui dongeng, mite, legenda dan lain sebagainya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peneliti sendiri sering meneliti sastra lisan dengan tujuan untuk mengali informasi di dalamnya serta mempublikasinya ke media massa. Sastra lisan ini perlu dikaji karena mengandung nilai-nilai edukasi, seperti yang diungkapan oleh (Fitriana et al, 2019) bahwa sastra lisan merupakan bagian dari foklor yang mengandung nilai Pendidikan karakter. Senada dengan pendapat di atas, (Ilminisa et al, 2016) menyatakan pengkajian foklor lisan merupakan upaya untuk melestarikan foklor lisan bagian dari kebudayaan lokal untuk menanampak Pendidikan karakter melalui dongeng, mite, legenda dan lain sebagainya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kedua, dalam sastra lisan terkandung karakter masyarakatnya. Hal ini selaras dengan hasil penelitian oleh Fitriana et al, (2018) tentang "Pendidikan Karakter pada Sastra Lisan Sasak: Sebuah Kajian Filologis". Hasil penelitian menyebutkan bahwa Tembang Renggani memiliki nilai karakter berupa nilai religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, independen, nasionalisme, cinta tanah air, ramah/komunikatif, cinta damai, cinta lingkungan, kepedulian sosial, dan bertanggung jawab.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sastra lisan Aceh di Kabupaten Aceh Utara juga mengandung nilai pendidikan karakter seperti penelitian Fitriana et al (2018). Dalam penelitian Fitriana et al (2018) disebutkan nilai pendidikan karakter dalam nilai religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, independen, nasionalisme, cinta tanah air, ramah/komunikatif, cinta damai, cinta lingkungan, kepedulian sosial, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter ini juga selaras dengan hasil penelitian.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Whatever the form, oral literature is created anonymously, but guided by truth and humanity so that there is courage to express it (Badara and Dinar, 2020:1). As an example of the content of oral literary values, namely Tembang Rengganis which contains religious characters, honesty, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, nationalism, love of the motherland, friendly, peace-loving, environmental, social care, and responsible (Fitriana;Muhaimi;Fadjri;and Azis, 2018: 129). Even so, the evidence of uncontrolled dehumanization was also revealed transparently.…”
mentioning
confidence: 99%