Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jalur perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad serta perspektifnya di bidang fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian kualitatif dengan data primer dan data sekunder sebagai pendukungnya. Dalam menyelesaikan penelitian ini, dibutuhkan data hasil wawancara serta karya ilmiah yang sesuai dengan topik penelitian ini, yang mana diperoleh data yang bersifat teoritis. Untuk memperoleh data yang akurat, yang harus dilakukan adalah mempelajari topik Isra’ Mi’raj dalam perspektif fisika melalui data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Dalam hal ini, peneliti memperoleh pengetahuan baru yang kemudian dapat dikaji lebih dalam. Setelah itu, melakukan analisis data yang telah dipelajari dan dikumpulkan sebelumnya dan mengandalkan konsep dan teori yang ada untuk kemudian memperoleh pembahasan dalam penelitian. Melalui penelitian ini, dapat diketahui bahwa Teori Nol Kelvin dan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg sejauh ini sesuai untuk menjelaskan peristiwa Isra’ Mi’raj. Sedangkan Teori Relativitas Einstein dianggap belum cukup mampu menjelaskan peristiwa Isra’ Mi’raj, karena terdapat penjelasan yang kurang sesuai. Seperti, ketika tubuh Nabi Muhammad melaju dengan kecepatan cahaya, maka tubuhnya akan meledak. Dengan demikian, Teori Relativitas Einstein bukan teori yang tepat untuk menjelaskan fenomena Isra’ Mi’raj.
Kata kunci: Nabi Muhammad, prinsip ketidakpastian Heisenberg, isra’, mi’raj, dan Teori Nol Kelvin.