Pendekatan Herbal Dalam Mengatasi Hipertensi

Dafriani, Putri; Prima, Berkah

doi:10.31227/osf.io/x6mbn

Cited by 12 publications

(14 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…24 Tekanan darah menggambarkan situasi hemodinamika seseorang saat itu. 25 Tekanan darah manusia secara alami berfluktuasi sepanjang hari. 26 Hipertensi sering terjadi pada penderita diabetes mellitus dan kombinasi dari kondisi ini secara nyata meningkatkan resiko kardiovaskuler (CV) dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki kondisi keduanya.…”

Section: Pembahasan Tekanan Darahunclassified

Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai

Djamil¹,

Mappanganro²,

Asnaniar³

2021

WoNJ

View full text Add to dashboard Cite

Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang pravelensinya meningkat di seluruh dunia. Diabetes mellitus yang tidak di kelola dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi vaskuler, salah satunya hipertensi. Hipertensi pada penderita diabetes mellitus dapat menimbulkan percepatan komplikasi mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan tekanan darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross Sectional. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan besar sampel sebanyak 35 responden. Uji hubungan dilakukan dengan menggunakan uji stastistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan tekanan darah pada penderita diabetes mellitus tipe II (p value = 1,000), tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah (p value = 1,000),tidak ada hubungan antara pendidikan dengan tekanan darah (p value =0,106), tidak ada hubungan lama menderita DM dengan tekanan darah (p value =0,700), tidak ada hubungan antara kepatuhan minum obat DM dengan tekanan darah (p value =0,460), dan ada hubungan antara kadar gula darah sewaktu (GDS) dengan tekanan darah pada penderita diabetes tipe II (p value = 0,009). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan umur jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita DM, kepatuhan minum obat DM dengan tekanan darah penderita DM tipe II namun ada hubungan antara kadar gula darah dengan tekanan darah pada penderita DM tipe II Puskesmas Kampung Baru Kab. Banggai. Oleh karena itu, di harapkan agar pasien DM untuk mengontrol kadar gula darah sehingga tidak berdampak negatif terhadap tekanan darah.

show abstract

Section: Pembahasan Tekanan Darahunclassified

Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai

Djamil¹,

Mappanganro²,

Asnaniar³

2021

WoNJ

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hipertensi atau dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular membutuhkan pengobatan seumur hidup dan dapat menimbulkan komplikasi penyakit berat pada organ vital seperti penyakit jantung, stroke dan ginjal. Berdasarkan data yang diperoleh, hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia, dan penyebab kematian nomor satu di Dunia (Dafriani & Prima, 2019). Data WHO menyebutkan bahwa 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi dimana sebagian besar (dua pertiga) tinggal di Negara berpenghasilan rendah dan menengah.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penggunaan obat tradisional pada penderita hipertensi selama pandemi covid-19

Ermayani

Pratiwi

et al. 2022

BMJ

View full text Add to dashboard Cite

Hipertensi adalah penyakit yang membutuhkan penanganan seumur hidup. Pendekatan non-farmakologis dengan menggunakan Complementary And Alternative Medicine (CAM) merupakan salah satu pengobatan yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Complementary And Alternative Medicine adalah istilah nonspesifik yang mengacu pada berbagai terapi yang tidak dianggap sebagai bagian dari pengobatan konvensional. Pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan jumlah kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan, yang dapat menyebabkan masyarakat lebih memilih penggunaan CAM untuk mengelola penyakit hipertensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan CAM pada penyakit hipertensi selama pandemi Covid-19 Di Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden adalah 102 responden. Analisa data menggunakan uji univariat. Hasil analisis yang disajikan meliputi frekuensi dan persentase. Hasil yang ditemukan adalah Terdapat peningkatan penggunaan CAM selama pandemic Covid-19. Selama pandemi Covid-19 persentase responden yang menggunakan CAM meningkat menjadi 50%. Faktor eksternal responden menggunakan CAM karena rekomendasi dai keluarga/teman/tertangga (74%), sedangkan faktor internal karena menganggap CAM efek sampingnya lebih sedikit (49%). Obat herbal merupakan jenis CAM yang paling banyak digunakan oleh responden yaitu 53% responden, dan terdapat 24% responden yang menggunakan tindakan pijat. Hypertension is a disease that requires lifelong treatment. A non-pharmacological approach using Complementary And Alternative Medicine (CAM) is one of the treatments that is often used by Indonesian people. Complementary and alternative medicine is a non-specific term that refers to a variety of therapies that are not considered part of conventional medicine. The COVID-19 pandemic has caused a decrease in the number of community visits to health services, which may cause people to prefer using CAM to manage their hypertension. The purpose of this study was to determine the use of CAM in hypertension during the Covid-19 pandemic in Samarinda. This study uses quantitative methods with the type of research is descriptive analytic with cross sectional study design. The sampling method used was purposive sampling with 102 respondents. Data analysis using univariate test. The results of the analysis presented include frequency and percentage. The results found were that there was an increase in the use of CAM during the Covid-19 pandemic. During the Covid-19 pandemic the percentage of respondents using CAM increased to 50%. External factors were respondents using CAM because of recommendations from family/friends/neighbors (74%), while internal factors were because they considered CAM to have fewer side effects (49%). Herbal medicine is the most widely used type of CAM by respondents, namely 53% of respondents, and there are 24% of respondents who use massage procedures.

show abstract

“…Kehadiran tanaman obat menjadi alternatif yang alamiah agar tekanan darah dapat dikontrol karena konsumsi obat farmakologi jangka panjang membutuhkan kepatuhan minum obat dan terdapat efek samping. 10 Dalam pembuatannya tanaman merupakan hasil swadaya dari masyarakat di RW 11. Pemanfaatan dari taman ini sendiri yaitu adanya kegiatan panen yang hasilnya dapat dijual, namun masyarakat diperbolehkan mengambil tanaman untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan obat.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pelaksanaan Program Intervensi Pada Penyakit Hipertensi Di Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang

Artyasari

Surjoputro

Budiyanti

2021

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)

View full text Add to dashboard Cite

Purwoyoso Primary Health Care is a health center that has completed data collection on Healthy Indonesian Programs with Family Approaches (PIS-PK) reaching 99% in 2018. The results of the data collection showed that hypertension sufferers who seek regular treatment are still low. Purwoyoso Primary Health Care was chosen as the location for hypertension intervention and focused on RW 11 Purwoyoso Village which is the area with the lowest Healthy Family Index (IKS) due to a decrease caused by indicators of hypertension sufferers who have not reached 100%. There are three intervention programs which include the Cetar program, jemput bola, and Taman Hepi. The purpose of this study was to analyze the implementation of the PIS-PK intervention program on hypertension at Purwoyoso Health Center. This study used a qualitative method through in-depth interviews with the research subjects of the head of the Purwoyoso Health Center, hypertension program holders, program implementors, cadres, and the community. The results showed that the intervention program did not have a target indicator of success. In the Cetar and Taman hepi programs, there were insufficient resource constraints, unclear division of labor, and inadequate supervision activities. This research concludes that the variables that influence the intervention program are resources and bureaucratic structure. Purwoyoso Health Center need to develop indicators of success as benchmarks for assessment, cross-sector collaboration related to resources, training cadres, collaboration with other programs, and periodically conducting monitoring and evaluation.

show abstract

Pendekatan Herbal Dalam Mengatasi Hipertensi

Cited by 12 publications

References 0 publications

Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai

Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai

Penggunaan obat tradisional pada penderita hipertensi selama pandemi covid-19

Pelaksanaan Program Intervensi Pada Penyakit Hipertensi Di Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang

Contact Info

Product

Resources

About