Pendampingan Perencanaan Pembelajaran Bagi Sekolah Penggerak di SD Muhammadiyah 1 Menganti

Abstract

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan banyak terobosan dalam sosialisasi, pelatihan, bimbingan teknis dan bimbingan belajar sejak diluncurkannya Program Belajar Mandiri di Kampus Mandiri (MBKM). Naamun pada tingkat implementasi, tidak semua proyek berjaalan sesuai rencanna Karena berbagai masalah yang teridentifikasi. Diantaranya masalah teknis seperti pengembangan mata kuliah bisnis satuan pendidikan, pengembangan modul pembelajaran, dan pembedaan program pembelajaran dan pembelajaran. Solusi tim untuk masalah ini adalah membantu guru dan kepala sekolah. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah pendampingan dan workshop. Melalui kegiatan ini, para pendidik memperoleh wawasan baru dalam mengembangkan alat penilaian untuk sekolah mengemudi. Setelah kegiatan ini, direkomendasikan agar rencana tindak lanjut terkait dengan pedoman dalam RPP perlu dikembangkan

Implementation of Reportage-based Speaking Skills Learning in Vocational High Schools

“…In learning Indonesian with the achievement of speaking and presenting skills, it is necessary to have good planning so that implementation activities can run well until at the evaluation stage. Implementation of learning tools in the independent curriculum requires a lot of adjustments by the teacher and students, so it takes time and good creativity from a teacher to achieve appropriate learning goals (Malikah et al, 2022;Umam & Dewantoro, 2022). Learning planning in includes regular learning modules, learning achievements, and project learning modules that are used in the learning implementation process.…”

Pelatihan Komite Pembelajaran dalam Menunjang Penerapan Kurikulum Merdeka di SD Wilayah Jakarta Barat

“…Salah satu bagian program dari Kemendikbudristek merupakann sebuah upaya untuk mengoptimalkan kualitas belajar siswa adalah sekolah penggerak. Keuntungan yang diperoleh dari Sekolah Penggerak ialah meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik dalam waktu 3 (tiga) tahun, pengoptimalan keterampilan pendidik dan kepala sekolah, percepatan digitalisasi sekolah, dan menjadi contoh bagi sekolah lainnya, mendapatkan bimbingan secara intensif, memperoleh dana untuk membeli buku serta peralatan yang dibutuhkan untuk operasional sekolah (Rizal, Najmuddin, Iqbal, Zahriyanti, & Elfiadi, 2022;Umam & Dewantoro, 2022). Adapun komponen yang harus ada pada Sekolah Penggerak adalah Komite Pembelajaran.…”

“…Selain itu juga perlu dilakukan pelatihan dan sosialisasi berbasis praktek dalam keterampilan digital guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dengan memberikan pembelajaran yang inovatif dan interaktif (Merliza, 2022;Qamariyah & Nurhadi, 2021), serta tentu yang tidak kalah penting adalah diperlukan juga menggerakkan sekolah dalam rangka keikutsertaan Satuan Pendidikan dalam Program Sekolah Penggerak. serta digiatkannya Lokakarya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada satuan Pendidikan masing-masing (Syofyan, Nugroho, Rosyid, & Putra, 2022;Umam & Dewantoro, 2022). Kegiatan pelatihan akan membawa dampak yang positif terhadap guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah.…”