2019
DOI: 10.13170/depik.8.2.13570
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penanganan penyakit white feces pada udang vaname Litopenaeus vannamei menggunakan aplikasi pakan yang dicampur ekstrak lengkuas merah Alpinia purpurata k. schum

Abstract: The main problem in vaname shrimp Litopenaeus vannamei culture is a disease. One of the diseases that can infect vaname shrimp is White Feces Disease (WFD) caused by bacteria Vibrio sp. The Treatment can be done by using Red galangal Rhizome extract. Since MBC testing result galangal extract can be a treat of Vibrio sp bacteria. This research used the completely randomized design (RAL) with five treatments and three replications which treatment A (negative control), B (positive control), C (7.5 grams), D (10 g… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(9 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Keadaan inilah yang menjadi pemicu timbulnya penyakit, diantaranya adalah timbulnya penyakit White Feces Disease (WFD) yang disebabkan oleh bakteri Vibrio spp. Salah satu gejala yang timbul jika udang vaname terserang WFD adalah udang mengalami penurunan nafsu makan, pertumbuhan udang yang tidak normal, terdapat kotoran berwarna putih yang melayang pada permukaan perairaan, usus udang berwarna putih dan terlihat kosong yang disebabkan oleh udang yang kurang makan (Marbun, 2018;Helda et al, 2018;Hamzah et al, 2021). Penggunaan antibiotik secara tidak tepat ataupun tidak terkontrol yang dilakukan secara berlanjut pada kegiatan budidaya udang berakibat pada perkembangan strain bakteri vibrio yang resisten, dan dilaporkan pula bahwa berbagai jenis antibiotik yang apabila digunakan secara rutin pada benih udang komersial di Indonesia dapat menjadi penyebab munculnya strain vibrio yang resisten terhadap antibiotik (Kusmarwati et al, 2017;Andria & Rahmaningsih, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Keadaan inilah yang menjadi pemicu timbulnya penyakit, diantaranya adalah timbulnya penyakit White Feces Disease (WFD) yang disebabkan oleh bakteri Vibrio spp. Salah satu gejala yang timbul jika udang vaname terserang WFD adalah udang mengalami penurunan nafsu makan, pertumbuhan udang yang tidak normal, terdapat kotoran berwarna putih yang melayang pada permukaan perairaan, usus udang berwarna putih dan terlihat kosong yang disebabkan oleh udang yang kurang makan (Marbun, 2018;Helda et al, 2018;Hamzah et al, 2021). Penggunaan antibiotik secara tidak tepat ataupun tidak terkontrol yang dilakukan secara berlanjut pada kegiatan budidaya udang berakibat pada perkembangan strain bakteri vibrio yang resisten, dan dilaporkan pula bahwa berbagai jenis antibiotik yang apabila digunakan secara rutin pada benih udang komersial di Indonesia dapat menjadi penyebab munculnya strain vibrio yang resisten terhadap antibiotik (Kusmarwati et al, 2017;Andria & Rahmaningsih, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Salah satunya adalah penyakit kotoran putih atau White Feces Disease (WFD) Penyakit WFD ini dapat diakibatkan karena perlakuan budidaya yang kurang baik, benih yang tidak sehat, serta kualitas air yang buruk menyebabkan timbulnya mikroorganisme penyakit seperti bakteri Vibrio. Marbun et al (2019) menyebutkan bahwa WFD disebabkan oleh bakteri Vibrio sp. Pemicu terjadinya WFD adalah karena kualitas air buruk saat pemeliharaan (Febrianti et al 2019) dan dominasi plankton tertentu (Sumini & Kusdarwati 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…According to (Marbun, et al, 2019), Vibrio parahaemolyticus bacteria are indeed able to attack shrimp quickly so that they can cause death in 1-3 days after infection. In this study, it was proven that there had been a death of vaname shrimp on the 3rd day after the challenge test.…”
Section: Clinical Symptomsmentioning
confidence: 99%
“…Description of the criteria for classifying clinical symptoms of vaname shrimp at the end of maintenance: Mild Symptoms: Necrosis is characterized by reddish body discoloration and black patches on the swimming legs, pale body, reddened legs and tail, thinned tail and brownish red or blackish color, swimming close to aeration, good appetite, still actively swimming (Rahmanto, et al, 2014;Jannah, et al, 2018), intestines are still full (see Figure 7). Challenge Test Moderate Symptoms: Symptoms are characterized by hepatopancreas begins to yellowish-brown in color, dotted intestines, carapace that begins to soften, decreased appetite, staying at the bottom of the aquarium, slow movement (Marbun, et al, 2019;Helda, et al, 2018). Bacteria Challenge Test Chronic Symptoms: Clinical symptoms are characterized by a soft carapace, hepatopancreas that is already pale white, the body becomes pale white, the intestine is completely empty or the intestine is white, begins to secrete white feces , until death occurs (Marbun, et al, 2019;Sumini & Kusdarwati, 2020).…”
Section: Clinical Symptomsmentioning
confidence: 99%