2016
DOI: 10.22146/agritech.12869
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PEMODELAN PROSES PENGERINGAN MEKANIS TEPUNG KASAVA DENGAN MENGGUNAKAN PNEUMATIC DRYER: HUBUNGAN KAPASITAS OUTPUT DENGAN VARIABEL PROSES PENGERINGAN (Modelling on Mechanical Cassava Flour Drying Process by Using Pneumatic Dryer: Correlation of Output Capacity and Drying Process Variables)

Abstract: In the drying process, output capacity (Qo) is one of important parameter which should be known because it can beused to evaluate the effectiveness of drying process performance. Theoritically, determination of the output capacityof the drying machine in pneumatic drying is still relatively complex. So, a simple calculation method to predictoutput capacity of the pneumatic drying machine is required. The main objective of this research was to formulatea mathematical relationship between Qo value and various pn… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…BN = Berpengaruh Nyata; TBN = Tidak Berpengaruh Nyata Hal ini sesuai dengan pernyataan Kharisma et al(2015) danWitdarko et al (2015), semakin halus suatu bahan dari hasil pengayakan, maka nilai fineness modulus bahan tersebut juga akan semakin kecil, dan begitu sebaliknya semakin kasar suatu bahan dari hasil pengayakan, maka nilai fineness modulus bahan tersebut akan semakin besar. MenurutSulistiadi et al (2021), semakin besar ukuran mesh yang digunakan, maka semakin kecil nilai fineness modulus yang dihasilkan.…”
unclassified
“…BN = Berpengaruh Nyata; TBN = Tidak Berpengaruh Nyata Hal ini sesuai dengan pernyataan Kharisma et al(2015) danWitdarko et al (2015), semakin halus suatu bahan dari hasil pengayakan, maka nilai fineness modulus bahan tersebut juga akan semakin kecil, dan begitu sebaliknya semakin kasar suatu bahan dari hasil pengayakan, maka nilai fineness modulus bahan tersebut akan semakin besar. MenurutSulistiadi et al (2021), semakin besar ukuran mesh yang digunakan, maka semakin kecil nilai fineness modulus yang dihasilkan.…”
unclassified