PEMANFAATAN Tyto alba SEBAGAI PENGENDALI HAMA TIKUS DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang pemanfaatan Tyto alba sebagai pengendali hama tikus di perkebunan kelapa sawit kabupaten Kuantan Singingi ini dilakukan pada bulan April-November 2018 di beberapa perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey yang dilakukan di dasarkan pada Barn Owl Survey Protocol, penghitungan populasi Tyto alba dilakukan secara langsung di lapangan, penghitungan jumlah mangsa dengan melakukan pemasangan camera trap pada kandang butan Tyto alba di areal perkebunan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa di kabupaten Kuantan Singingi Tyto alba masih digunakan sebatas pada Perkebunan besar swasta, Salah satunya adalah PT. Tri Bakti Sarimas (PT. TBS). Pada perkebunan kelapa sawit PT. TBS ini telah menggunakan Tyto alba sebagai pengendali hama tikus secara keseluruhan dengan membuat 3000 nestbox sejak tahun 2012 yang tersebar satu kandang untuk 25 ha pada perkebunan inti. Sekitar 85% diantaranya telah didiami oleh Tyto alba dengan bukti dijumpainya pada rumah burung hantu yang dibangun dijumpai adanya telur, anakan dan cangkang telurnya. ABSTRACTResearch about the utilization of Tyto alba as rats pest control in oil palm plantations Regency of Kuantan Singingi was done in April-November 2018 in some palm oil plantations in the district of Kuantan Singingi. The methode of this research followto The Barn Owl Protocol, Calculation of the population Tyto alba was directly in area of plantations, counting the number of the prey doing by installation of Camera Trap in artificial enclosure and types of the prey was analysis by skull of the prey in on pellets of Tyto alba. Results of this research show in Kuantan Singingi Regency, The utilization of Tyto alba is still used internally by large private oil palm Plantation, one of Them is PT. Tribakti Sarimas (PT. TBS). On PT. TBS'S oil palm plantations has been using as whole by making a artificial enclosure (Nestbox) 3.000 Unit since 2012 year which spread a cage of for 25 ha on the estate's core. About 85% of whom had been inhabited by Tyto alba with the evidence she had met the presence of eggs, chicks and eggs have shells.

Potensi Pemanfaatan Burung Hantu Tyto alba sebagai Predator Alami dalam Pengendalian Hama Tikus pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jaqc.) di Divisi II PT. SOCFINDO Seunagan

“…Pengamatan dilakukan pada siang hari ketika Tyto alba beristirahat dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Tyto alba meninggalkan sarang sekitar pukul 18.00 sore dan masuk sarang pada pukul 05.00 pagi (Hadi, 2012) (Seprido and Mashadi, 2019).…”

Komunitas Tikus, Serangan dan Upaya Pengendaliannya pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kuantan Singingi

“…Beberapa upaya pengendalian yang telah dilakukan pada perkebunan kelapa sawit di Indonesia yaitu dengan penggunaaan Tyto alba akan tetapi hanya sebatas pada perkebunan besar nasional saja. Selain itu juga ada yang menggunakan ular dan racun tikus (Seprido & Mashadi, 2019).…”

“…Peningkatan suhu dan musim kemarau menyebabkan penurunan kelimpahan tikus (Mamba et al, 2019) Untuk mengurangi pasokan makanan tikus, beberapa standar agronomis harus dilakukan. Selain itu untuk upaya pengendalian populasi hama tikus jangka waktu yang panjang perlu adanya pengadaan sarang Tyto alba (Seprido & Mashadi, 2019) jenis ini mampu mengendalikan hama tikus pada areal pertanian (Selçuk et al, 2018) dengan ditemukannya kerangka pada pellet Tyto alba tersebut (Rahim et al, 2021). Selain itu pengendalian hama ini juga bisa menggunakan luwak abu abu (Khoobdel et al, 2016).…”

The Evaluation of a Decade Barn Owl (Tyto alba) Introduction in Oil Palm Plantations Central Kalimantan

“…alba is one of the raptors that exists as a top predator in the food chain [5]. T. alba is a potential predator for rat control as it can prey on 2-5 rats per day [11] and kill more than nine rats per night. T. alba territory can reach a 12 km radius and hear the rat sound from a 500m distance [12].…”