Anggrek alam merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu Kawasan, sehingga keberadaannya perlu diidentifikasi agar tidak terjadi kepunahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi anggrek alam di Kawasan Rawan Gangguan di Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling Resort Kuantan Singingi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling melalui tahapan identifikasi baik dengan cara pengambilan hasil foto atau gambar dan spesimen hasilnya akan diidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah ditemukan 12 jenis anggrek dan 10 genera di Kawasan Rawan Gangguan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling, dari ketinggian 90 – 200 mdpl. Dari 12 jenis ini ada beberapa jenis yang terancam punah yaitu Grammatophyllum speciosum Blume hanya ditemukan di satu titik saja, Dendrobium aloifolium (Blume) Reichb.f, Robiquetia spathulata (Blume) J.J.Smith, Epigeneium sp, Cimbidium spp, ditemukan di 2 titik
The development of pathogen control is currently not only targeted at suppressing pathogens but also considered safe for the ecosystem by utilizing endophytic bacteria. Endophytic bacteria can live in plant tissues without causing symptoms of disease and have a positive influence on plant growth. This study aims to obtain potential endophytic bacteria from T. diversifolia. Of the 23 endophytic bacteria isolated and previously characterized there were 13 endophytic bacteria that had the potential to increase rice growth, namely isolates, Ta42t, Ta46t, Ta31n, Tb31t, Tb35t, Tb41t, Ta34n, Tb34n, Ta36n, Tb32t, Tb43n, Ta43n, Tb32n, Tb45n. Of the 23 isolates 3, endophytic bacterial isolates that can suppress pathogens are Tb45n, Tb42n and Ta43n isolates. There are 2 isolates that can be used as triggers for growth as well as can be used to suppress pathogen growth.
Tikus merupakan salah satu hewan yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman kelapa sawit sehingga juga mempengaruhi perekonomiannya. Pada tanaman menghasilkan, hama ini dapat menyebabkan kerugian hingga 5% dari total CPO/ha/tahun dan kerusakan sebesar 80% pada tanaman belum menghasilkan. Perubahan komposisi hutan menjadi kelapa sawit akan mempengaruhi populasi dan jenis tikus. Penelitian ini dilakukan pada 7 kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode survey. Lokasi pengamatan ditentukan berdasarkan luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat yang terletak dalam satu hamparan dengan minimal 10 ha. Pada masing-masing lokasi penelitian dipasang sebanyak 20 perangkap tikus dengan ukuran perangkap 30 cm x 20 cm x 15 cm dengan menggunakan umpan berupa ikan asin bakar dan kelapa bakar (masing masingnya 10 perangkap) pemasangan perangkap dilakukan selama 7 hari per lokasi penelitian. Sebanyak 575 individu tikus tertangkap dan teramati pada penelitian ini dengan rata-ata penangkapan per lokasi adalah 82,14 individu tikus. Ditemukan sebanyak empat jenis tikus yaitu Rattus tiomanicus (56,34%), Rattus argentiventer (42,43%), Rattus rattus (0,70%) dan Rattus exulans (0,53%). Rasio sex tikus secara umum dilokasi penelitian didominasi oleh jenis kelamin tikus betina dengan nilai 0,97. Sedangkan preferensi umpan yang lebih dominan adalah umpan kelapa bakar yaitu tertangkap sebanyak 319 individu tikus sedangkan umpan ikan asin bakar hanya 256 individu tikus. Persentase kelapa sawit terserang pada perkebunan kelapa sawit rakyat ini adalah sebesar 37,19% sedangkan upaya pengendalian hama tikus yang dilakukan oleh kelompok tani kelapa sawit di Kuantan Singingi adalah dengan cara pemasangan umpan beracun, pemasangan perangkap dan perburuan terhadap tikus.
Penelitian tentang Jenis-Jenis Kelulut yang di budidayakan dan jenis tumbuhan pakannya pada peternakan kelulut Desa Koto Baru Kuantan Singingi ini bertujuan untuk mengetahi jenis kelulut dan tumbuhan pakannya pada peternakan kelulut di desa Kooto Baru Kabup[aten Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan system pengambilan data dengan pengamatan langsung kelapangan dan wawancara data yang dikumpulkan berupa sampel kelulut untuk identifikasi, bentuk pintu masuk dan ketinggian sarang, arah pintu masuk berdasarkan arah mata angin, jenis tumbuhan pakan serta waktu aktif kelulut pada tumbuhan pakan. Dari penelitian di dapatkan 4 jenis kelulut yang dibudidayakan di desa Koto Baru Kabupaten Kuantan Singingi yaitu : Heterotrigona itama (92.5%), Geniotrigona thoracica (2,5%), Tetragonula laeviceps (2,5%), Tetragonula fuscobalteata (2,5%). Arah Lubang masuk koloni mengarah ke Utara (45%) dan terdapat sebanyak 12 jenis tanaman pakan dan cenderung waktu aktif kelulutnya pada tanaman pakan yaitu pada pagi hari.
The rhizosphere is an excellent habitat for microbial growth because plant roots provide a variety of organic materials that generally stimulate microbial growth. This study aimed to explore and determine the character of fungi from oil palm rhizosphere (Elaeis guneensis Jacq) on smallholder plantations in Kuantan Singingi Regency. This research was conducted at the Islamic University of Kuantan Singingi. The method used was an experimental method carried out in two stages. The first stage was a random sampling survey. The sample was then taken to the Basic Laboratory of the Faculty of Agriculture, Kuantan Singingi Islamic University for analysis. They are Singingi Hilir District, Kuantan Mudik District, Kuantan Tengah District, Benai District, Pangean District and Sintajo Raya District. The most isolates were found in Singingi Hilir sub-district, the plant age was 2 years and the fertile soil was blackish brown. The least number of isolates was found at the age of 10 years, even though the soil was fertile. The age of the plant affected the microbial activity in the rhizosphere. The older the plant the microbial activity decreased. Therefore, it caused the number of isolates found to be small. Characteristics of isolates isolated at a younger plant age were more varied in color.
Kajian populasi Tyto alba pada perkebunan kelapa sawit rakyat di kabupaten Kuantan Singingiini dilakukan selama 4 bulan dari bulan juni hingga September 2020 di perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi. lokasi pengamatan diletakkan pada 7 stasiun penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra analisis untuk pengumpulan data sekunder dari kepustakaan dan penelusuran di internet; Analisis yang dilakukan dengan pelaksanaan kunjungan lapangan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi serta wawwancara dengan pemilik kebun; serta pengumpulan berupa hasil kunjungan lapangan dan data sekunder dianalisis dan dilakukan pengevaluasian guna mendapatkan kesimpulan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebanyak 28 individu Tyto alba yang terdiri dari 15 individu jantan dan 13 individu betina dengan rasio perbandingan kelamin 1. 15.
Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah diharapkan Kelompok Wanita Tani (KWT) mampu melakukan budidaya tanaman yang dapat menghasilkan produksi tinggi namun ramah lingkungan, seperti : melakukan pengolahan tanah maksimum telage, menggunakan Varietas Unggul, menggunakan tehnik budidaya yang bervariasi seperti rotasi tanaman dan tumpangsari, melakukan pemeliharaan yang intensif seperti penyiangan dan pemupukan yang tepat, menggunakan pupuk dalam budidaya sesuai dengan tepat jenis, dosis, wakyu, tempat dan tepat cara, melakukan panen tepat waktu serta melakukan pengelolaan limbah yang tepat (dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak). Tahapan kegiatan yaitu Pra kegiatan PKM, meninjau pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani dalam melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan prinsip pertanian berkelanjutan dengan cara mewawancara penyuluh dan anggota kelompok wanita tani purnama. Informasi ini sangat penting untuk mengambil langkah kegiatan berikutnya. Kegiatan PKM, melakukan penyuluhan dan diskusi kepada anggota kelompok wanita tani purnama untuk pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani dalam melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Hasil dari kegiatan PKM bertambahnya pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Purnama bertambah dan langsung mengaplikasikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.