2018
DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1628
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemahaman Well-Being Dari Perspektif Filsafat

Abstract: Studi ini menganalisa filsafat ‘keadaan baik’ (well-being) yang tertuang dalam berbagai macam teori, seperti teori hedonisme (hedonism theory), teori pemenuhan keinginan (desire-fulfilment theory) dan teori daftar tujuan (objective-list theory). Ditinjau dari cara menjelaskan, kajian teoretis well-being dibagi dalam dua cara: pertama, teori enumeratif (enumerative theory) yang fokus pada hal-hal apa saja yang menambah well-being. Kedua, teori eksplanatoris (explanatory theory) yang bertujuan untuk menjelaskan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Harapan yang tinggi adalah bertindak dengan cara yang subversif, sehingga orangorang stoik paham bahwa orang bodoh mampu melakukan banyak kejahatan karena kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai moral (Tumanggor 2018a). Pesimisme memungkinkan mereka untuk melindungi diri dari penderitaan yang tidak perlu, mereka mengecilkan harapan dan impian yang dibuat-buat tentang dunia atau orang lain, mereka tahu betapa rusaknya mereka.…”
Section: Ajaran Stoisismeunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Harapan yang tinggi adalah bertindak dengan cara yang subversif, sehingga orangorang stoik paham bahwa orang bodoh mampu melakukan banyak kejahatan karena kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai moral (Tumanggor 2018a). Pesimisme memungkinkan mereka untuk melindungi diri dari penderitaan yang tidak perlu, mereka mengecilkan harapan dan impian yang dibuat-buat tentang dunia atau orang lain, mereka tahu betapa rusaknya mereka.…”
Section: Ajaran Stoisismeunclassified
“…Kebajikan yang sebenarnya adalah kekuatan, ketenangan, rasional, objektif, cara memahami dunia dan diri sendiri. Aspek penting lainnya adalah implikasi etis dari ketabahan dan memiliki fokus etika yang sangat menonjol (Tumanggor 2018b), hal itu berpusat pada komitmen, kebenaran dan ketahanan terhadap oposisi atau kesulitan demi gagasan untuk menghindari emosi buruk maupun nafsu (iri hati, keserakahan, kemarahan, kebencian, dendam).…”
Section: Ajaran Stoisismeunclassified
“…tanpa menyadari bahwa hasil dari segala upaya kita adalah sesuatu di luar kendali kita. Dalam filosofi stoisisme, ada sebuah teori mengenai dikotomi kendali yang dimaksudkan di sini, segala sesuatu dalam hidup itu dibagi menjadi dua yaitu, hal yang ada dalam kendali kita, dan hal yang di luar kendali kita (Tumanggor, 2018). Filosofi ini sudah ada sejak zaman romawi kuno oleh Zeno dari Citium yang mencetusan pada periode hellenistik, setelah kematian Aleksander Agung sekitar abad ke 3 masehi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…This makes workers of Xyz Aviation feel uneasy and worried at work [2] [6] [7] [8].According to Tumanggor, job insecurity is a factor that might influence the motivation to retire. Work-related risks and sentiments of being unable to retain employment status, such as being fired, transferred, or relocated beyond the Tumanggor area, are examples of job insecurity [15]. The technique used to preserve Xyz Aviation from insolvency raised employees' sense of insecurity since their employment status and pay levels were uncertain, hence increasing the propensity to change jobs (turnover) [10].In addition to job insecurity, indicates that work stress factors might influence the desire to resign (turnover intention) [14] [16].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%