Guru mempunyai kendala menggunakan strategi belajar yang dapat diterapkan saat luring maupun online saat ppkm level 1 di Surabaya. Dengan demikian guru harus menemukan strategi belajar yang tepat untuk diterapkan kepada siswa saat pembelajaran tatap muka terbatas. Hybrid learning adalah suatu model penggabungan pembelajaran secara tatap muka dikelas dan ditambah dengan pembelajaran secara offline dan online. Diharapkan seorang guru dituntut untuk dapat memahami dan memiliki keterampilanj yang dapat mengelola proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan efektif, sehingga tidak ada kejenuhan dari siswa dalam menjalankan prosesj pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif jenis pre-experimental design. Dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar tes sedangkan teknik analisis datanya menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T menggunakan SPSS. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran tatap muka terbatas setelah diterapkan hybrid learning. Dibuktikan dengan nilai p-value (pretes) mendapat hasil 0.067 sedangkan tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA setelah mendapat perlakuan/treatment (postes) dengan pembelajaran hybrid learning adalah sebesar 0,120. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan t hitung sebesar 20,36 dengan t tabel 2,042.