2019
DOI: 10.21067/jpm.v4i1.3241
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelatihan Higiene dan Sanitasi Makanan pada Pedagang Makanan di Kantin Sekolah Dasar

Abstract: The school canteen has an important role to fulfill the food needs of school children. The need for fulfillment of hygienic foods is ordered by the factors of place and hygiene of the food handlers. Foods that do not meet the requirements and safety that can be given due to health problems or diseases related to food such as diarrhea, cholera, dysentery, typhus, and other food poisoning. The number of food handlers in the cafeteria of SD Muhammadiyah 1 and 2 Sidoarjo competes 6 people. Based on the results of … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Penelitian lain yang dilakukan oleh Rohmah juga menunjukkan bahwa umumnya para pedagang di sekitar sekolah dasar tidak memiliki pendidikan yang memadai mengenai higiene sanitasi pangan. Selain itu, mereka juga tidak pernah memperoleh pelatihan tentang higiene dan sanitasi makanan (Rohmah et al, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penelitian lain yang dilakukan oleh Rohmah juga menunjukkan bahwa umumnya para pedagang di sekitar sekolah dasar tidak memiliki pendidikan yang memadai mengenai higiene sanitasi pangan. Selain itu, mereka juga tidak pernah memperoleh pelatihan tentang higiene dan sanitasi makanan (Rohmah et al, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hasil ini diduga disebabkan oleh partisipasi pelatihan mengenai higiene sanitasi pada masyarakat desa lebih tinggi dari masyarakat kota. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan, sikap serta praktik higiene sanitasi penjamah makanan (Khairinia et al, 2018;Rahmawati et al, 2020;Rohmah et al, 2019;Simanjuntak, 2022). Selain itu, berdasarkan penelitian terdahulu tentang pengetahuan dan tingkat kepatuhan masyarakat desa di lampung terhadap penerapan protokol kesehatan menunjukkan bahwa masyarakat perdesaan memiliki tingkat pengetahuan dan kepatuhan yang baik terhadap penerapan protokol Kesehatan.…”
Section: Gambar 3 Praktik Higiene Sanitasi Subjekunclassified
“…Permasalahan yang sering timbul pada penyediaan makanan di kantin karena tidak sesuai dengan syarat sanitasi meliputi faktor bangunan, konstruksi, dan fasilitas sanitasi (Anonymous, 2003b). Selain itu terkait higiene personal penjamah makanan maka setiap karyawan yang menangani makanan harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya memiliki sertifikat kursus higiene sanitasi makanan dan buku pemeriksaan kesehatan yang berlaku, sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, tidak mengidap penyakit menular seperti tipus, kolera, TBC, hepatitis dan lain -lain atau pembawa kuman (carrier) (Anonymous, 2011), (Rohmah, Cholifah, & Rezania, 2019). Seluruh proses pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Penelitian Yulia (2016), menunjukkan ada hubungan antara pelaksanaan enam prinsip higiene sanitasi makanan minuman dan sarana sanitasi dengan angka kuman pada peralatan makan dan minum di sekitar kantin. Ada hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan lingkungan dengan kualitas sarana sanitasi kantin (Chusna, 2014), (Rohmah et al, 2019). Adanya perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik dari pengelola kantin memiliki kecenderungan meningkatkan kelaikan kantin sehat sebesar 22,080 kali lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan pengelola kantin yang kurang (Rismawati, 2018), (Khairina, A.D., Palupi, I.R., & Prawiningdyah, 2019).…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Wabah ini kadang-kadang menyebabkan banyak orang jatuh sakit dan beberapa bahkan dirawat di rumah sakit. Sekolah telah terlibat sebagai salah satu sumber yang berkontribusi terhadap wabah penyakit bawaan makanan (Kunadu, Ofosu, Aboagye, & Tano-Debrah, 2016) Kebutuhan untuk memenuhi persyaratan keamanan makanan sangat penting karena akan menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit diare, kolera, disentri, tifus, dan keracunan makanan lainnya (Rohmah, Cholifah, & Rezania, 2019). Penyakit akibat bawaan makanan yang tidak sehat ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar di kelas (Nurmawati, Prodjosoewojo, Chairunnisa, Djauhari, & Alisjahbana, 2019), karena sebesar sekolah (13.7%) merupakan area resiko tertinggi untuk wabah bawaan makanan (Arisanti, ISSN : 2722-2292 Indriyani, & Wilopo, n.d.).…”
Section: Pendahuluanunclassified