2017
DOI: 10.15578/bawal.9.1.2017.57-62
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PARAMETER POPULASI UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI LAUT ARAFURA

Abstract: ABSTRAKSumber daya udang di perairan Arafura merupakan salah satu modal menuju kemakmuran bagi bangsa, apabila dikelola secara berkelanjutan. Kajian dinamika populasi udang, merupakan salah satu dasar utama dalam merumuskan pengelolaan tersebut menuju pemanfaatan sumber daya yang lestari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika populasi udang dogol dan udang windu di perairan Arafura dan sekitarnya. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2013 sampai dengan Nopember 2013 dan analisis dilakukan d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2018
2018
2020
2020

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Besarnya permintaan udang memerlukan adanya informasi ilmiah dan data potensi sumberdaya udang yang lengkap, up to date, dan berkelanjutan dari perairan Meulaboh (Aceh Barat). Penelitian sebelumnya telah dilakukan di perairan yang sama tahun 2009 untuk udang kelong (Penaeus sp) [14] dan penelitian tentang udang dogol (Metapenaeus ensis) di perairan Cilacap dan di perairan Arafura [11]; [10], di perairan Selat Bangka [18], dan di perairan Binuangeun [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Besarnya permintaan udang memerlukan adanya informasi ilmiah dan data potensi sumberdaya udang yang lengkap, up to date, dan berkelanjutan dari perairan Meulaboh (Aceh Barat). Penelitian sebelumnya telah dilakukan di perairan yang sama tahun 2009 untuk udang kelong (Penaeus sp) [14] dan penelitian tentang udang dogol (Metapenaeus ensis) di perairan Cilacap dan di perairan Arafura [11]; [10], di perairan Selat Bangka [18], dan di perairan Binuangeun [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang udang dogol lebih cepat dibandingkan dengan beratnya. Hasil ini selaras dengan penelitian di perairan Cilacap, di Arafura dan di Tanah Laut [11] ; [10] ; [15].…”
Section: Hubungan Panjang Beratunclassified
“…Penelitian biologi reproduksi udang di Laut Arafura secara komperhensif dilakukan oleh Naamin (1984) khususnya untuk jenis Penaeus merguensis. Tanpa membedakan jantan dan betina, ditemukan bahwa koefisien pertumbuhan (K) P. merguensis adalah 1,43 mm per tahun dan tingkat kematian alami, M= 2,01., Udang jenis ini dapat mencapai ukuran panjang asimtotik, CL  = 43,5 mm pada rentang hidup 18-21 bulan.Sementara untuk P. monodon dan Metepenaeus ensis memiliki koefisien pertumbuhan (K) masingmasing 1,45 dan 1,33 mm per tahun dengan tingkat kematian alami (M) masing-masing 1,89 dan 1,88 (Suman et al, 2017) (Somers & Kirkwood, 1991;Mehanna, 2000;Niamaimandi et al, 2007;Rabaoui et al, 2017), K = 1,26-2,11 mm per tahun dengan rentang hidup 12-18 bulan untuk P. indicus (Niamaimandi et al, 2007;Saputra, 2008), K= 1,65-1,82 mm per tahun dengan rentang hidup 15-18 bulan untuk P. japonicus (Mehanna, 1993).…”
Section: Parameter Populasi Pola Recruitment Dan Pemijahan Udangunclassified
“…Koefisien pertumbuhan udang dogol lebih besar dari satu menunjukkan udang dogol memiliki pertumbuhan yang cepat (Gulland, 1983;Naamin, 1984). Koefisien pertumbuhan udang dogol di Selat Bangka sebesar 1,45 per tahun tidak jauh berbeda dengan udang dogol Metapenaeus ensis di Perairan Arafura sebesar 1,33 per tahun (Suman et al, 2017).…”
Section: Laju Kematian Dan Eksploitasiunclassified