Parameter Genetik Hasil Persilangan Jagung Bersari Bebas untuk Mendapatkan Galur Berbiji Ungu

Abstract

Corn (Zea mays) is a cereal crop and has become a staple food. Purple corn has more excess compared to corn in general. In addition, purple corn has high nutrient content and anthocyanin levels. This study aims to determine genetic parameters such as variability, heritability, and genetic advance of the F2 generation resulting from an open-pollinated hybridization. The research was conducted from January 2020 to June 2020 on the Research and Experimental Field of the Department of Agrotechnology, Universitas Bangka Belitung. The work used a single plant design. The lines used were derived from the results of the previous selection stage. The results showed that the phenotype variability was relatively wide on the weight character of ear cobs with cornhusk, and the cob weight without cornhusk. High heritability values are found in the characters of harvest age, age of male flowering, and age of female flowering. The value of expected genetic advance for high expectations is found in the characters of plant height, the row number of seeds, the weight of 100-seeds, and the weight of cob with cornhusk. The selection results suggest nine corn lines that can be used for the next generation selection.
 
 Keywords: corn, expected genetic advance, heritability, purple, variability

KAJIAN PARAMETER GENETIK KARAKTER KUANTITATIF TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN KERING

“…Hasil, panjang tongkol, diameter tongkol dan bobot tongkol kering panen, heritabilitasnya tergolong sedang berkisar antara 31,82 hingga 49,75 %). Hanif et al (2021) memperoleh, bahwa nilai heritabilitas tinggi terdapat pada umur panen, umur berbunga jantan, dan umur berbunga betina.…”

“…Respon seleksi harapan pada persilangan jagung ungu dengan jagung kuning, memiliki nilai respon genetik harapan 36.94%, 17.56% dan 53.55% berturut-turut pada populasi F2, F3 dan F4 untuk hasil, diperoleh oleh Mustakim et al (2020). Nilai kemajuan genetik harapan tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah baris biji, bobot 100 biji, dan bobot tongkol dengan kelobot (Hanif et al, 2021). Hasil penelitian Sakka et al (2021), bahwa kehijauan daun, bobot tongkol berkelobot, berat tongkol tidak berkelobot, dan berat biji per tongkol memiliki koefisien keragaman genetik tinggi.…”

“…Tinggi tanaman memiliki nilai heritabilitas sebesar 37 % tergolong sedang. Hal berlawanan diperoleh oleh Hanif et al (2021), bahwa nilai heritabilitas umur panen, umur berbunga jantan, dan umur berbunga betina tergolong tinggi pada tanaman jagung ungu. Wannows, et al (2010) juga memperoleh hal yang berlawanan, yaitu heritabilitas tinggi tanaman, tinggi tongkol, indeks luas daun, panjang tongkol, jumlah biji per baris, dan diameter tongkol tergolong tinggi.…”

Analisis Pendugaan Parameter Genetik pada Genotipe Tebu Mutan

“…Nilai duga variabilitas genetik serta adanya interaksi antara genotipe × lingkungan menjadi pertimbangan penting dalam melakukan seleksi seraca tepat untuk mendapatkan suatu karakter dari tanaman yang telah diharapkan (Hartati et al, 2013). Heritabilitas menjadi penentu kemajuan pewarisan genetik, semakin tinggi nilai duga heritabilitas, semakin tinggi kemajuan pewarisan genetik, begitu juga sebaliknya (Abadi et al, 2021). Pendugaan nilai heritabilitas penting dihitung guna melihat pewarisan serta metode yang tepat untuk seleksi (Bello et al, 2010).…”

Qualitative Characteristics and Genetic Parameters of F3 Purple Corn Lines from Open Pollination Hybridization

“…Improvement of resistance characters was carried out by crossing 'Marassempulu' purple corn with 'Magetan' white corn and 'Sungailiat' yellow corn (Yahya, 2018). F1 selection results obtained 14 lines (Safitri, 2019), and F2 selection obtained 9 corn lines (Abadi et al, 2021).…”