Latar Belakang: Konsumsi makanan yang kurang sehat, contohnya fast food, akan mempengaruhi kesehatan remaja putri. Fast food mengandung kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat. Jika fast food dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan masalah gizi lebih dan penyakit degeneratif di masa mendatangTujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara sosio ekonomi orang tua, uang saku dan media sosial dengan konsumsi fast food pada remaja putri di Kota Kupang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari sampai Mei 2022 di Kota Kupang. Sampel penelitian adalah remaja putri di Kota Kupang sebanyak 349 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel bebas yaitu sosio ekonomi orang tua, uang saku dan penggunaan media sosial, sedangkan variabel terikat yaitu konsumsi fast food. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square (p-value <0,05) dan dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik (p-value <0.05). Hasil: Sebanyak 58,2% remaja putri mengkonsumsi fast food >3x seminggu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri adalah pendidikan ayah (p value<0,001; OR=3,587), pendidikan ibu (p value<0,001; OR=3,069), uang saku (p value=0,035; OR=1,660) dan media sosial (p value=0,011; OR=1,857)Simpulan: Pendidikan orang tua, uang saku dan media sosial berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri. Orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol konsumsi fast food dengan cara mengatur jumlah uang saku remaja dan dapat menyiapkan lebih banyak makanan sehat di rumah sehingga remaja tidak sering membeli fast food.Kata kunci: Fast food; Media sosial; Sosio ekonomi; Uang saku,