Pandemi Covid-19: Inflasi dan Pengangguran Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Abstract

This study aims to analyze the tradeoff between inflation and unemployment based on an Islamic economic perspective. Inflation and unemployment are important indicators of economic performance and both are major problems that must be controlled immediately because they will have a wide impact on various things, especially during the Covid-19 pandemic conditions. Inflation and unemployment have a negative relationship, the lower the level of unemployment, the higher the inflation rate. One of the causes of inflation is the increased price of goods which results in an increase in production costs. Whereas in Islam the existence of costs is caused by the monopoly of goods or labor, but in an Islamic-based market it is not applied. Therefore Muslim entrepreneurs will not face high costs to meet excess wages because workers get wages that must match the earned productivity. Furthermore, the handling of unemployment affected by the Covid-19 pandemic can be done by maximizing the Islamic economic philanthropic scheme, namely zakat, infaq, shadaqah, and lending on a qardhul hasan basis.

Analisis Perbandingan Tingkat Inflasi di Indonesia Sebelum dan Pada Saat Pandemi Covid-19

“…Covid-19 berdampak pada aktivitas perekonomian yang dibatasi oleh pemerintah. Pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2022 kuartal kedua mengalami minus 5.32% [6]. Berdasarkan data BPS, Tingkat inflasi Indonesia pada Maret 2020 sebesar 2.96% dan mulai turun dengan tingkat inflasi berkisar 1,3% sampai 2% selama Agustus 2020 -Februari 2022.…”

Peranan Influencer Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Selama Kondisi Pandemi

“…Center for Accounting Studies Unpad (2020), mengemukakan beberapa poin dampak pandemi Covid-19 terhadap praktik bisnis, antara lain: Pertama, pendapatan perusahaan yang akan menurun akibat daya beli masyarakat yang melemah dan kemungkinan inflasi. Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam pengendalian ekonomi makro yang berdampak luas terhdap berbagai sektor ekonomi (Hasanah, 2021). Basmar et al (2021) mengemukakan bahwa Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pendapatan riil masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua kalangan masyarakat, terutama yang masyarakat yang memiliki ekonomi rendah semakin terpuruk.…”

Faktor Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2017-2021

“…Inflasi ialah keadaan dimana terjadi fenomena kenaikan harga barang dan jasa secara berkelanjutan dan mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi (Hasoloan, 2014). Kenaikan harga barang baku serta peningkatan biaya oprasional perusahaan tentu tentu terjadi akibat dari laju inflasi tersebut.…”

“…Jika nilai tukar rupiah mengalami depresiasi atau apresiasi maka tentu akan berpengaruh pada perkembangan perekonomian Indonesia, apresiasi ialah saat nilai tukar mata uang rupiah menguat pada dolar yang indikasinya peningkatan perekonomian nasional serta peningkatan ekspor, dan sebaliknya dalam keadaan depresiasi nilai tukar rupiah melemah pada dolar us. (Hasoloan, 2014).…”