OPTIMASI ASAM STEARAT DAN TEA PADA FORMULA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.)

Saryanti, Dwi; Setiawan, Iwan; Safitri, Romadona Ayu

doi:10.33759/jrki.v1i3.44

Cited by 17 publications

(34 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The type of oil-in-water (o/w) cream used emulsifiers such as triethanolamine, sodium stearate, potassium stearate or ammonium while the water-in-oil (w/o) type used an emulsifier in the form of polyvalent soap, span, and cera. The use of triethanolamine as an anionic emulgator will form a very stable o/w emulsion when combined with the appropriate free fatty acids such as stearic acid because it does not undergo discoloration such as oleic acid (Saryanti et al, 2019). Cream with combination of the use of triethanolamine and stearic acid as emulsifiers were stable during the storage period (Cahyati et al, 2015).…”

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Effect of virgin coconut oil (VCO) on the physical stability of sweet potato leaf extract (Ipomoea batatas (L.) Lam) creams and antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923

Marpaung

Prasetyo

2021

Pharmaciana

View full text Add to dashboard Cite

VCO (virgin coconut oil) has benefits for skin health such as softening the skin, maintaining skin health, and protecting the skin from radiation and free radicals. VCO as one of the raw materials for making cream preparations can affect its physical stability. This study aimed to analyze the effect of VCO on the physical stability of sweet potato leaf extract creams and antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923. The creams were made with five formulas namely base, extract cream 2%, and VCO 1%, 3%, 5% added to the extract cream 2% respectively. Physical stability test included storage for six weeks at room temperature. Stability parameters were organoleptic observation, homogeneity, pH, spreadability, adhesivity, and cream type. Statistical analysis was carried out with the Anova and Kruskal Wallis tests. The organoleptic test results of the cream extract showed a distinctive odor, green color, with semisolid and homogeneous texture. Increasing the concentration of VCO will increase the spreadability of extract cream but did not affect pH and adhesion. The conclusion of this study was that extract cream 2% without the addition of VCO was the most stable cream formulation. Besides that, all the cream formulas did not show antibacterial activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923.

show abstract

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Effect of virgin coconut oil (VCO) on the physical stability of sweet potato leaf extract (Ipomoea batatas (L.) Lam) creams and antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923

Marpaung

Prasetyo

2021

Pharmaciana

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Pada penelitian ini hanya formulasi 5 dan 6 yang memiliki pH yang sesuai dengan rentang pH normal kulit yaitu 4,5-6,5 [16]. Selain itu, pH sediaan juga dapat mempengaruhi kestabilan asam stearat dan TEA sebagai emulgator [17]. Formula F4, F5 dan F6 menunjukan kadar TEA sebesar 1%, 1%, dan 1,2%, dimana kadar TEA tersebut merupakan kadar TEA yang lebih rendah dibandingkan formula yang lain.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Optimasi Formula Sediaan Krim Beras (Oryza Sativa L.) Tipe M/a Dengan Variasi Asam Stearat, Setil Alkohol Dan Trietanolamin

Murdiana

Putri²,

Rosita³

et al. 2022

ath

View full text Add to dashboard Cite

Beras mempunyai aktivitas antioksidan dan tabir surya sehingga bermanfaat bagi kulit diantaranya mencerahkan kulit, menghilangkan bintik hitam, mencegah penuaan dini dan mengatasi jerawat. Formulasi krim beras untuk perawatan kulit merupakan sediaan farmasi yang dipilih dengan keuntungan praktis dan mudah digunakan. Penggunaan asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin (TEA) dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula krim beras menggunakan kombinasi asam stearat, setil alkohol dan trietanolamin. Krim dibuat 8 formula dengan kisaran konsentrasi asam stearat antara 5,0-6,5%, setil alkohol antara 2,5-4,0% dan trietanolamin kisaran 1,0-1,5%. Hasil uji organoleptis menyatakan semua formula mempunya karakteristik yang sama yaitu berwarna putih susu, berbau green tea dan mempunyai tektur yang lembut. Uji homogenitas menunjukkan semua formula homogen. Hasil uji pH pada formula 5 dan 6 yaitu 6,4 ±0,1 dan 6,3±0,17 memenuhi syarat pH ideal krim (4,5-6,5). Semua formula memenuhi persyaratan viskositas yang baik untuk sediaan semisolid menurut SNI. Formula 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 mempunyai persyaratan daya sebar yang baik yaitu 5-7cm. Hasil uji daya lekat menyatakan bahwa semua formula memenuhi persyaratan daya lekat krim yang baik yaitu > 1 detik. Semua formula menunjukkan tipe M/A. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa sediaan krim beras stabil. Hasil uji yang telah menunjukkan formula optimum dalam penelitian ini adalah formula 5 dan formula 6.

show abstract

“…Menurut Saryanti et al (2019) uji pH dilakukan untuk mengetahui krim yang dihasilkan bersifat asam dan basa dilihat dari nilai diperoleh. pH yang terlalu asam atau basa akan menimbulkan iritasi pada kulit sehingga perlu kesesuaian sediaan krim dengan pH kulit.…”

Section: A Uji Phunclassified

FORMULASI PEMBUATAN BODYSCRUB BERBAHAN DASAR BERAS KETAN PUTIH (Oryza sativa var glutinous) DAN MADU

Hairiyah¹,

Nuryati²

2022

j. teknol. pertan. n.a.

View full text Add to dashboard Cite

Bodyscrub merupakan bentuk sediaan cair maupun setengah padat yang berupa sediaan emulsi, bodyscrub bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran dan membuka pori-pori sehingga dapat bernapas serta kulit menjadi cerah. Bahan tambahan alami yang dapat membantu kualitas bodyscrub adalah beras ketan putih dan madu, dimana beras ketan putih memiliki kandungan antioksidan yang mampu mempercepat produksi kolagen dan berperan dalam elastisitas kulit. Tambahan madu pada produk bodyscrub berperan sebagai vitamin yang dapat memberikan kelembapan kulit dan memperbaiki kulit yang kusam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi bahan terbaik dan karakterisasi produk bodyscrub dengan bahan dasar utama beras ketan putih dan madu. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan sampel beras ketan putih dan madu sebesar 1,53%, 3,07%, dan 4,6%. Produk yang dihasilkan dilakukan pengujian sifat fisik organoleptik (warna, aroma, dan tekstur), uji kelembapan kulit, iritasi kulit, pH, skrining fitokimia dan kestabilan emulsi. Formulasi terbaik produk bodyscrub berbahan dasar beras ketan putih dan madu adalah formulasi 4,6% memiliki warna egg shell, aroma sangat berbau beras ketan putih dan madu, tekstur sangat banyak butiran scrub, pH 7, sebanyak 93% dari 15 panelis tidak terjadi iritasi, nilai rata-rata kelembapan kulit sebesar 13,46%, serta memiliki nilai kestabilan emulsi sebesar 61,14%. Kata kunci-bodyscrub; beras ketan putih; madu

show abstract

OPTIMASI ASAM STEARAT DAN TEA PADA FORMULA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.)

Cited by 17 publications

References 0 publications

Effect of virgin coconut oil (VCO) on the physical stability of sweet potato leaf extract (Ipomoea batatas (L.) Lam) creams and antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923

Effect of virgin coconut oil (VCO) on the physical stability of sweet potato leaf extract (Ipomoea batatas (L.) Lam) creams and antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923

Optimasi Formula Sediaan Krim Beras (Oryza Sativa L.) Tipe M/a Dengan Variasi Asam Stearat, Setil Alkohol Dan Trietanolamin

FORMULASI PEMBUATAN BODYSCRUB BERBAHAN DASAR BERAS KETAN PUTIH (Oryza sativa var glutinous) DAN MADU

Contact Info

Product

Resources

About