2018
DOI: 10.32504/hspj.v2i1.24
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nyeri dan Kecemasan Berhubungan dengan Kualitas Hidup Remaja Dismenore

Abstract: Dismenore adalah salah satu dari banyak gangguan menstruasi yang dialami wanita, rasa sakit terjadi sesaat sebelum menstruasi atau selama menstruasi dan dapat bertahan selama beberapa hari menstruasi. Rasa sakit dan kecemasan selama dismenore akan mempengaruhi gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari para remaja. Tujuan dari penelitia ini adalah untuk menganalisis hubungan antara skor nyeri dan skor kecemasan dengan skor kualitas hidup pada remaja selama dismenore. Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
8

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
8
Order By: Relevance
“…Salah satu yang menandakan pubertas pada perempuan adalah menstruasi. Dengan adanya menstruasi tidak sedikit orang merasakan nyeri haid (dismenorea) (Laila, 2011;Oktavianto et al, 2018Oktavianto et al, , 2021.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu yang menandakan pubertas pada perempuan adalah menstruasi. Dengan adanya menstruasi tidak sedikit orang merasakan nyeri haid (dismenorea) (Laila, 2011;Oktavianto et al, 2018Oktavianto et al, , 2021.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Remaja putri yang mengalami dismenore primer akan lebih rendah kualitas hidupnya dibandingkan dengan yang tidak mengalami dismenore primer. Anak yang mengalami dismenore primer akan 4,9 kali untuk mengalami bolos sekolah 3,1 kali lebih besar untuk mengalami penurunan aktifitas fisik, 3,2 kali untuk mengalami penurunan konsentrasi dan 2,4 kali mengalami ketidakpuasan hidup dibandingkan dengan anak perempuan yang tidak mengalami dismenore primer (Oktavianto et al, 2018). Hailemeskel, Demissie dan Assefa (2016), pada penelitiannya melaporkan dampak negatif dismenore primer pada remaja putri diantaranya adalah 80% tidak dapat menghadiri sekolah, 66,8% merasakan gangguan konsentrasi saat belajar, 37,8% mengatakan partisipasi dalam kegiatan olahraga berkurang, dan 31,7% siswa mengatakan adanya keterbatasan untuk mengerjakan tugas sekolah serta bersosialisasi dengan teman.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Surakarta, dilaporkan bahwa prevalensi dismenore pada remaja SMP di sana cukup tinggi yaitu 87,7%. Di Yogyakarta belum ada data pasti tentang prevalensi disminore yang tertulis di Dinkes Yogyakarta, namun sebuah penelitian yang dilakukan di Bantul Yogyakarta terhadap pelajar salah satu SMP, didapatkan 64.4% mengalami dismenore yang mayoritas berumur 14 tahun (8).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masalah psikologi lain seperti kecemasan, depresi, pengalaman buruk dimasa lalu, dan stresor psikososial lain diyakini menjadi salah satu faktor resiko dismenore, selain faktor fisiologi seperti kenaikan hormon prostaglandin dan hormon vasopressin yang mempengaruhi otot uterus pada saat menstruasi (8). Menurut penelitian Oktavianto pada tahun 2018 stres dan kecemasan dapat membuat semakin tingginya skor nyeri yang dirasakan oleh remaja putri, sehingga mempengaruhi kualitas hidup pada remaja putri sendiri (13). Selain masalah kejiwaan, hal lain yang membuat prevalensi dismenore masih cukup tinggi di kalangan remaja adalah karena kurangnya pengetahuan terkait kesehatan reproduksi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified