Nutritional Status of Children Under Five Years in the Work Area of Puskesmas Cipadung

Abstract

Background: Children under five years are in the golden growth and development period; however, an excellent nutritional status must support optimal growth and development. The nutritional status of children under five years needs special attention. An overview of the nutritional status of children in a region is the first step to determine the factors that affect the nutritional status of children under five in that region. Method: This was a descriptive study with a cross-sectional design. Results: The results showed that children under five aged 0 – 23 months were 35.47%, while those aged 24-59 months were 64.53%, boys were 52.95%, and girls were 47.05%. Children under five years with inferior nutritional status (index weight/age) of 2.63%, children with nutritional status of stunting (index for height/age) of 12.57%. Children with a malnutrition status (index weight/height) of 2.41%. Conclusion: The problem of stunting and wasting nutrition is still found in the work area Puskesmas Cipadung. These problems can arise due to poor parenting and lack of nutritious food intake due to parents' low education and income level.

Prevalence and socio-economic determinants of growth and developmental delays among Iranian children aged under five years: A cross sectional study

“…They were also lower when the data were collected during the COVID-19 pandemic. Similarly, previous research has shown that significant factors associated with children's stunted growth include food insecurity [75,77], and not having a permanent place of residence [78]. Overall, reviews of the existing literature regarding growth delays among children aged under five years indicate that the most important socio-economic contributing factors are (i) parents' (and especially mothers') low education, (ii) low household income, (iii) food insecurity, and (iv) living in marginalized and deprived areas.…”

Deskripsi Status Gizi Balita, Serta Partisipasi Orang Tua pada Masa Pandemi Covid-19

“…Penentuan status gizi tergambar dari ketercukupannya penyediaan zat gizi serta dapat diserap oleh tubuh dengan optimal. Status gizi balita perlu mendapat perhatian khusus, gambaran status gizi balita di suatu wilayah merupakan langkah awal untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di wilayah tersebut (Nafia et al, 2021). Status gizi merupakan keseimbangan dari proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh.…”

Pemeriksaan Status Gizi Anak Di Posyandu Desa Tanggung Kecamatan Turen Kabupaten Malang

“…Ketidakseimbangan gizi dalam tubuh anak akan menimbulkan masalah gizi yaitu masalah gizi kurang ataupun masalah gizi lebih. Di Indonesia, status gizi anak dibawah 5 tahun dimana yang menderita stunting sebesar 30,8%, prevalensi anak kurus dan sangat kurus sebesar 10,2% sedangkan untuk anak dengan status gizi gemuk sebesar 8% [4]. Pertumbuhan serta perkembangan terjadi peningkatan yang cepat pada usia 0 sampai dengan 5 tahun.…”

“…Pertumbuhan serta perkembangan terjadi peningkatan yang cepat pada usia 0 sampai dengan 5 tahun. Usia ini merupakan "Golden Age" karena pada usia ini terbentuk dasar-dasar kemampuan indra, berpikir, berbicara dan pertumbuhan mental intelektual yang intensif [4] [5]. Golden age adalah masa tumbuh kembang anak yang sangat penting untuk diperhatikan secara detail agar jika timbul suatu kelainan dapat segera terdeteksi lebih awal [5].…”

“…Sangat penting melakukan mengecekan status gizi pada balita secara rutin sebagai upaya deteksi dini anak dengan masalah gizi. Upaya intervensi juga dilakukan dengan cepat agar masalah serius tidak segera muncul [4]. Cara untuk mengontrol pertumbuhan anak salah satunya dengan memeriksa status gizi lewat pengukuran antropometri yaitu berat badan anak di timbang, diukur Panjang/tinggi badannya serta lingkar kepala lalu diplotkan pada grafik pertumbuhan yang sesuai untuk umur serta jenis kelamin [7].…”