2020
DOI: 10.14334/jitv.v25i4.2525
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Novel Mutation of Exon 5 Prolactin Gene in IPB-D1 Chicken

Abstract: <p class="JITV-ReferenceIsi">The prolactin gene (PRL) is a gene that controls the incubation and egg production in laying chickens. The nature of incubation will reduce egg production and disrupt the reproductive system in local chickens. The purpose of this study was to identify the polymorphism of prolactin genes in IPB-D1 chickens using the direct sequencing method. The polymorphism of the exon 5 prolactin gene was carried out on 46 samples of IPB-D1 chicken DNA which was a collection of the Division … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 16 publications
(23 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ayam Kampung hasil seleksi pada generasi G3 mempunyai pola pita L meningkat sebanyak 31,25% dibandingkan dengan generasi G0. Dengan demikian gen promotor prolaktin dapat digunakan sebagai gen kandidat untuk sifat mengeram dan dapat digunakan sebagai marker genetik untuk mempercepat seleksi (Rohmah et al 2020).…”
Section: Program Seleksi Ayam Lokalunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ayam Kampung hasil seleksi pada generasi G3 mempunyai pola pita L meningkat sebanyak 31,25% dibandingkan dengan generasi G0. Dengan demikian gen promotor prolaktin dapat digunakan sebagai gen kandidat untuk sifat mengeram dan dapat digunakan sebagai marker genetik untuk mempercepat seleksi (Rohmah et al 2020).…”
Section: Program Seleksi Ayam Lokalunclassified
“…Ayam lokal mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan dengan unggas lainnnya, antara lain adalah dagingnya mempunyai cita rasa yang gurih dan spesifik serta dapat hidup dan berkembang dengan pemeliharaan ekstensif tradisional, yaitu pada siang hari dibiarkan hidup berkeliaran dengan pemberian pakan tambahan berupa limbah pertanian dan sisa dapur, sedangkan pada malam hari dibiarkan tidur pada pohon atau atap rumah penduduk (Jafendi & Sidadolog 2007). Kadar lemak daging ayam lokal lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras (Tamzil 2017), relatif tahan terhadap serangan penyakit Flu Burung (Rohmah et al 2020), serta relatif tahan dipelihara di daerah panas (Tamzil et al 2013b, Tamzil et al 2014. Ayam lokal mempunyai beberapa kelemahan yaitu mempunyai laju pertumbuhan lambat dan tingkat produksi telur rendah (Jafendi & Sidadolog 2007), sehingga sulit dikembangkan secara massal.…”
unclassified