2020
DOI: 10.53840/alirsyad.v5i1.53
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Morals of Doctor According to Abū Bakr al-Rāzī’s View

Abstract: Islamic civilization had ever got a doctor on the medical fields known as Rhazes to the West, he was labelled as “al-mulḥid” due to his controversial thoughts on prophetic concept. The doctor was born in Al-Rayy on 250 H/ 864 AD, he as the writer of “al-Ḥāwī Fī al-Ṭibb” did not feel content of the treatment on human disease that was relying on techniques or certain methods of treatment alone, yet it was to reach the senses of adequacy. He believed that medication treatments required morals in which a doctor sh… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(6 citation statements)
references
References 10 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Kehadiran ahli psikiatri yang luar biasa dalam peradaban Islam, seperti Ibn Zakaria Al-Razi, merupakan figur yang brilian pada abad pertengahan (Mattila, 2017). Al-Razi adalah figur pionir dalam riset disiplin kesehatan mental dengan menggagas integrasi penilaian keseimbangan aspek fisiologis dan psikologis dalam praktik medisnya (Istianah, 2020). Al-Razi mengemukakan bahwa kondisi kesehatan fisik seseorang dipengaruhi secara substansial oleh stabilitas mental mereka.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kehadiran ahli psikiatri yang luar biasa dalam peradaban Islam, seperti Ibn Zakaria Al-Razi, merupakan figur yang brilian pada abad pertengahan (Mattila, 2017). Al-Razi adalah figur pionir dalam riset disiplin kesehatan mental dengan menggagas integrasi penilaian keseimbangan aspek fisiologis dan psikologis dalam praktik medisnya (Istianah, 2020). Al-Razi mengemukakan bahwa kondisi kesehatan fisik seseorang dipengaruhi secara substansial oleh stabilitas mental mereka.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berlandaskan riset-riset terdahulu terkait Ibn Zakaria al-Razi, pembahasannya akan dibagi ke dalam beberapa sub-bab, pertama, kontribusi al-Razi dalam memajukan ilmu kedokteran (Zarrintan et al, 2018;) Kedua, pemikiran Al-Razi terkait konsep moralitas yang dipengaruhi oleh tiga aliran pemikiran yang berbeda, seperti epicuriarisme yang menekankan aspek psikologis (Hamdani, 2020). Ketiga, moral dan etika dalam praktik kedokteran (Istianah, 2020). Keempat, gagasan ibn Zakaria al-Razi terkait konsep akhirat (Wazir et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sejauh penelusuran penulis, belum banyak peneliti -khususnya peneliti di Indonesia-yang mengkaji tentang struktur pemikiran al-Razi dalam hal agama dan sains -terutama dalam bidang kedokteran dan perannya sebagai seorang dokter-, tidak menuntup kemungkinan tersebut dikarenakan sulitnya melakukan penelusuran terhadap karya orisinil al-Razi di mana karyanya yang asli dalam bentuk manuskrip sebagian terdapat di Perpustakaan Vatikan Roma berupa manuskrip berbahasa Arab, di Museum Britania, dan n.d.,7). Di samping itu, al-Razi pun merupakan sosok yang kontroversial bahkan dihukumi sebagai seorang yang "mulḥid" karena penolakannya terhadap konsep kenabian, pada konteks ini, juga terdapat penelitian yang menemukan bahwa al-Razi menekankan sikap kepasrahan seorang dokter kepada Allah melalui konsep "tawakkal" ketika melakukan pengobatan medis (Istianah, 2020). Sebagian besar penelitian mengenai al-Razi lebih memunculkannya sebagai sosok filosof yang lahir dari rahim Islam, ahli kimia, dokter ahli dalam bidang pediatric (Amr & Tbakhi, 2007) pada Abad ke-9 yang lebih mengutamakan penyembuhan melalui nutrisi sebelum obat-obatan (Tibi, 2006dan Rifai, 2019 dan sempat menjadi direktur rumah sakit di Rayy dan Baghdad yang melayani pasien muslim dan non muslim.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pandangan al-Razi dalam hal ini dinilai berasal dari hasil asimilasi pengetahuan Helenistik dengan unique insight yang bersumber dari ajaran Islam (Lakhtakia, 2014). Risalah tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu bukti bahwa dirinya -masih-memiliki keteguhan terhadap ajaran syariat Islam (Istianah, 2020). Sebagaimana kutipan pesan berikut ini yang senafas dengan Dokter hendaknya -bekerja dengan-tulus karena Allah, dan hendaknya berpaling dari wanita yang memiliki kebaikan -keindahan-dan kecantikan, dan hendaknya menghindarkan diri dari menyentuh sesuatu dari tubuh mereka.…”
Section: Agama Dan Sains Dalam Pandangan Al-raziunclassified
See 1 more Smart Citation