2019
DOI: 10.31186/jspi.id.14.1.61-69
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Berdasarkan Faktor Aksesibilitas Sumber Daya

Abstract: This research aims to find a model for developing dairy cattle business based on resources farmers' accessibility. The research was conducted at the Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Gemilang in Pujon District, Malang Regency, East Java Province. The research was conducted in October-December 2018. The research variables consisted of economycal resources (X 1), environmental resources (X 2), social resources (X 3), farmers' HR (Z 1), and development of dairy cattle business (Y 1). Respondents was a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(7 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
0
3
0
4
Order By: Relevance
“…Tujuan dan keterbaruan (novelty) dari penelitian ini ialah mengkaji pengaruh aspek kerentanan terhadap aksesibilitas sumber daya usaha ternak sapi potong dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). Aksesibilitas merupakan keteraksesan (daya jangkau) atau derajat kemudahan yang dicapai atau dimiliki oleh peternak dalam mendukung usaha ternaknya [8][9][10]. Sumber daya yang dimaksud di dalam penelitian ialah sumber daya finansial, teknologi, dan fisik.…”
Section: Discussionunclassified
“…Tujuan dan keterbaruan (novelty) dari penelitian ini ialah mengkaji pengaruh aspek kerentanan terhadap aksesibilitas sumber daya usaha ternak sapi potong dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). Aksesibilitas merupakan keteraksesan (daya jangkau) atau derajat kemudahan yang dicapai atau dimiliki oleh peternak dalam mendukung usaha ternaknya [8][9][10]. Sumber daya yang dimaksud di dalam penelitian ialah sumber daya finansial, teknologi, dan fisik.…”
Section: Discussionunclassified
“…Kondisi demikian yang pada akhirnya mendorong petani melakukan tindakan kolektif (collective action) dalam bentuk wadah kelembagaan pertanian yaitu Kelompok Petani Jamur Tiram (KPJT) Manut. Kelembagaan pertanian diharapkan mampu menekan aspek risiko bisnis Amam, Setyawan, et al, 2021b;Amam & Harsita, 2019aAmam & Solikin, 2020), selain itu kelembagaan pertanian diharapkan mampu berperan dalam pengembangan usaha tani (Amam, Jadmiko, et al, 2019;Amam & Harsita, 2019b;Soetriono et al, 2019). KPJT manut didirikan dengan tujuan: 1) menampung hasil panen jamur tiram milik anggota yang tidak terjual di pasar; 2) menciptakan lapangan kerja dan memberi peluang kaum disabilitas sesuai dengan kompetensinya; dan 3) menjadikan Kecamatan Klakah menjadi pusat pengembangan Agribisnis Jamur, sekaligus salah satu ekowisata/eduwisata jamur tiram di Kabupaten Lumajang.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Artinya jika pendorong kunci dan penghambat kunci yang dipilih lebih dari satu, maka penyusunan strategi harus memperhatikan kesesuaian perpaduan masingmasing faktor untuk menuju tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan FKK pendorong dan FKK penghambat yang telah dipilih, maka dapat disusun strategi untuk pengembangan pisang Mas Kirana, yaitu "rekayasa kelembagaan petani melalui pembentukan koperasi petani pisang Mas Kirana", dengan adanya koperasi, selain memperkuat permodalan, jaminan dalam mengakses permodalan di lembaga keuangan, dan optimalisasi sumber daya Amam, Jadmiko, Harsita and Poerwoko, 2019;Soetriono et al, 2019;Soetriono and Amam, 2020), juga mampu mengembangkan bisnis budidaya pisang Mas Kirana.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified