2020
DOI: 10.31940/jbk.v16i1.1568
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Pengembangan Destinasi Pariwisata Pedesaan Studi Kasus: Desa Wisata Gambung Mekarsari

Abstract: The Gambung Mekarsari Tourism Village Area, Ciwidey is one of the potential tourism villages owned by Bandung Regency. The village of Gambung Mekarsari has a stretch of natural land that is of concern and can be used as a natural tourist attraction and artificial tourism as a result of commodities, forestry, and agriculture. This potential is still not utilized and developed by the local community until now. This study aims to explore the potential that exists in the tourism village area and discover and devel… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 8 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Pada Desa Mekarsari Gambung, beberapa UMKM pada desa tersebut berada dalam masa pengembangan di bawah pengawasan dari BUMDes. Komoditas teh maupun kopi merupakan daya tarik wisata sekunder Desa Mekarsari Gambung ini (Wibisono et al, 2020). Selain itu, masyarakat Desa Mekarsari juga memiliki potensi dalam membuat kerajinan tangan yang diperjualbelikan.…”
Section: |unclassified
“…Pada Desa Mekarsari Gambung, beberapa UMKM pada desa tersebut berada dalam masa pengembangan di bawah pengawasan dari BUMDes. Komoditas teh maupun kopi merupakan daya tarik wisata sekunder Desa Mekarsari Gambung ini (Wibisono et al, 2020). Selain itu, masyarakat Desa Mekarsari juga memiliki potensi dalam membuat kerajinan tangan yang diperjualbelikan.…”
Section: |unclassified
“…Menurut (Wibisono et al, 2020) di dalam sebuah desa wisata, penduduknya masih melaksanakan tradisi dan budaya yang relatif asli. Untuk mendukung pengembangan sebuah desa wisata ada beberapa faktor pendukung yag menjadi ciri khas desa seperti makanan khas, sistem pertanian dan sistem sosial yang turut mewarnai kawasan desa wisata tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Wisata tematik edukasi kopi juga dimaksudkan untuk menambah penghasilan petani kopi. Berikut adalah beberapa kajian terhadap wisata berbasis kopi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain Hendrayana (2022), Prasetyo dan Adikampana (2021), Kartikasari (2021), Sadiyah et al (2020), Wibisono et al (2020). Hendrayana (2022) melakukan studi strategi pengembangan pengolahan daya tarik wisata gastronomi berbasis kopi di Desa Catur, Kintamani, Bali.…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified
“…Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat berpartisipasi cukup aktif mulai dari promosi secara digital dan konvensional. Wibisono et al, (2020) merancang model pengembangan Desa Wisata Gambung Mekarsari dengan menerapkan Quintuple Helix atau Penta Helix (lima elemen pemangku kepentingan) yang terdiri dari: akademisi, masyarakat, industri pemerintahm, media dan budaya, serta masyarakat di lingkungan destinasi untuk mengembangkan produk wisata yang disesuaikan dengan lifestyle (gaya hidup) dan behaviour (sikap) masyarakat setempat juga kearifan lokal, sehingga secara tidak langsung dapat melestarikan budaya. Penerapan konsep lima elemen pemangku kepentingan tersebut dimaksudkan untuk mendorong keterlibatan akademisi, masyarakat, industri, pemerintah, media dan budaya, serta masyarakat di lingkungan destinasi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat tanpa mengeksploitasi alam, lingkungan dan budaya melalui wisata kopi, sehingga mampu memperkuat pengembangan pariwisata secara berkelanjutan.…”
Section: Tinjauan Pustakaunclassified