2019
DOI: 10.36743/medikes.v6i2.191
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Modul Konseling Sebaya Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

Abstract: Free sexual behavior is a problem of adolescents of concern. Free sex can cause new problems such as teen pregnancy, teenage marriage, teenage childbirth, and sexually transmitted diseases. The Government's effort in overcoming adolescent problems uses a peer approach through PIK R (Youth Information and Counseling Center). However, 50% of PIK administrators said they lacked confidence in providing counseling to their friends. So that module is needed that suit their needs. This study uses a qualitative method… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
2
0
7

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
7
Order By: Relevance
“…Hal ini disebabkan oleh rasa tidak percaya diri peserta pada keterbatasan pengetahuan mengenai konseling sebaya, karena peserta menganggap pengetahuan ini merupakan hal yang baru. Senada dengan hasil temuan Ismiyati dalam penelitiannya bahwa 50% remaja yang menjadi pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) menyatakan kurang percaya diri dalam memberikan konseling kepada teman sebayanya karena salah satu penyebabnya adalah merasa kurang memiliki pengetahuan atau informasi (Ismiyati, Walessa, Sunjaya, & Susanah, 2019). Sementara itu kendala lain juga dihadapi oleh peserta yaitu; klien kurang terbuka, kurang fokus pada klien, kurang mampu mengenali dan menetapkan jenis masalah yang dihadapi klien, dan lupa menanyakan perasaan klien setelah konseling sebaya.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Hal ini disebabkan oleh rasa tidak percaya diri peserta pada keterbatasan pengetahuan mengenai konseling sebaya, karena peserta menganggap pengetahuan ini merupakan hal yang baru. Senada dengan hasil temuan Ismiyati dalam penelitiannya bahwa 50% remaja yang menjadi pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) menyatakan kurang percaya diri dalam memberikan konseling kepada teman sebayanya karena salah satu penyebabnya adalah merasa kurang memiliki pengetahuan atau informasi (Ismiyati, Walessa, Sunjaya, & Susanah, 2019). Sementara itu kendala lain juga dihadapi oleh peserta yaitu; klien kurang terbuka, kurang fokus pada klien, kurang mampu mengenali dan menetapkan jenis masalah yang dihadapi klien, dan lupa menanyakan perasaan klien setelah konseling sebaya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dalam menghadapi kendala ini, remaja masjid perlu dilatih keterampilan berinteraksi agar klien merasa setara atau sama dengan konselor sebaya (Hendrik & Elmansyah, 2018). Selain itu konselor perlu membangun hubungan baik dengan klien dengan cara menampilkan tingkah laku verbal dan nonverbal yang baik (Ismiyati et al, 2019). Penyebab lain yang membuat klien kurang terbuka adalah klien tidak leluasa karena simulasi dilaksanakan di tempat terbuka.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 3 more Smart Citations