2018
DOI: 10.25077/jka.v7i3.878
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Determinan Perilaku “Lelaki Seks Lelaki” di Kota Padang, Sumatera Barat

Abstract: Pada tahun 2016, Kota Padang Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat dikejutkan dengan laporan tingginya insiden kasus HIV/AIDS di Indonesia. Tingginya kasus HIV/AIDS berhubungan dengan prostitusi dan perilaku Lelaki Seks Lelaki (LSL). Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari akar permasalahan determinan perilaku LSL di Kota Padang yang dikenal dengan negeri yang religius. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, berupa wawancara terhadap 44 orang pelaku yang … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…LGBT terbanyak di Provinsi Sumatera Barat berada di Kota Padang, tahun 2017 di Kota Padang terdapat 195 orang mengalami gangguan LSL (Lelaki Suka Lelaki) dan 34 orang berstatus sebagai waria (Hardisman, Firdawati, 2018). Kondisi tersebut menunjukkan perilaku penyimpangan berkembang dengan cepat dan beriringan dengan khususnya perkembangan teknologi dan komunikasi, penggunaan media komunikasi yang tidak tepat dapat membawa peserta didik terjerumus dalam komunitas LGBT (Niernoventy, Siyoto, & Dhita, 2013).…”
Section: Komunitasunclassified
“…LGBT terbanyak di Provinsi Sumatera Barat berada di Kota Padang, tahun 2017 di Kota Padang terdapat 195 orang mengalami gangguan LSL (Lelaki Suka Lelaki) dan 34 orang berstatus sebagai waria (Hardisman, Firdawati, 2018). Kondisi tersebut menunjukkan perilaku penyimpangan berkembang dengan cepat dan beriringan dengan khususnya perkembangan teknologi dan komunikasi, penggunaan media komunikasi yang tidak tepat dapat membawa peserta didik terjerumus dalam komunitas LGBT (Niernoventy, Siyoto, & Dhita, 2013).…”
Section: Komunitasunclassified
“…LSL umumnya saat ini disebut gay, sedangkan wanita suka wanita disebut lesbian. 14,18 Sebelum tahun 1970, homoseksual masuk dalam kategori diagnosis gangguan mental berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) namun pada tahun tahun setelahnya, APA (American Psychological Association) meminta untuk tidak dimasukkan pada DSM sehingga DSM terbaru yaitu DSM V tidak menyebutkan bahwa homoseksualitas adalah salah satu bentuk gangguan mental. Kode diagnosis ICD 10 yang saat ini digunakan untuk koding di dunia kedokteran serta pada jaminan kesehatan nasional juga tidak menyebutkan dengan jelas bahwa Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender (LGBT) masuk dalam salah satu kode diagnosisnya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Perubahan-perubahan emosi ini bisa berupa mudah marah, agresif, pendiam, atau menutup diri. 17,18 Mengenali tipe kepribadian dan status kesehatan mental anggota keluarga sedini mungkin dapat mebantu mencegah timbulnya potensi penyimpangan sikap, perilaku, dan bahkan pemilihan orientasi seksual yang beresiko tinggi terhadap terjadinya HIV/AIDS. Temuan dari berbagai penelitian yang saling mendukung ini dapat dijadikan ilmu pengetahuan untuk lebih menyadari pentingnya kesehatan mental individu sehingga kejadian yang tidak diharapkan yang berakibat fatal dapat dicegah.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…The United Nations (UN) Agency revealed that in 2009 the number of homosexuals, including bisexual, and transgender people in Indonesia was recorded at 800 thousand, and in 2011 it is predicted to increase to three million people [4,5]. [5][6][7].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%