Mereka Yang Tercerabut Dari Masa Depannya: Analisis Sosiologis Problem Sosial Anak Di Indonesia

Abstract

Anak merupakan aset yang berharga bagi sebuah keluarga dan masyarakat dalam merengkuh kehidupan kolektifnya untuk me­nyong­song masa depan. Keluarga dan masyarakat yang peduli pada anak dalam rangka tumbuh dan berkembang secara manusiawi, sedang berinvestasi yang akan sangat menguntung­kan bagi ke­ber­langsungan hidupnya. Untuk itu mereka rela men­curah­kan tenaga, biaya dan pikirannya demi tumbuh dan ber­kembang­nya anak secara lebih baik. Lingkungan dan dukung­an sosial ke­masyarakatan yang baik, akan menjadikan anak sebagai satu generasi yang baik. Indikasinya dapat dilihat pada ke­mampuannya untuk berperan sosial sesuai harapan dan ke­inginan masyarakat­nya. Namun de­mikian tidak semua anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara lebih baik dalam kehidupannya. Banyak dari mereka yang meng­hadapi masalah sosial yang serius, baik psio­kologis, fisiologis, ekonomis dan lain-lainnya. Berbagai per­soalan yang ada tersebut, merupakan sesuatu yang tidak di­ke­hendaki­nya. Kondisi eksternal di luar dirinyalah yang paling banyak menjadi penyebabnya. Baik dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, maupun lingkungan yang luas yaitu masyarakatnya, bahkan negara. Berdasar realitas tersebut penulis tertarik untuk menelaah secara sosiologis problem sosial anak di Indo­nesia, dalam makalah ini.

Untitled

“…Anak merupakan sesuatu berharga yang dimiliki oleh keluarga kelak akan meneruskan keturunan dan anak juga merupakan penerus bangsa negara yang nantinya membuat nama negara harum (Syafri & Erianjoni, 2019), namun kenyataannya di Pantai Purus Kota Padang fenomena pengamen anak sudah berkembang lama, tetapi saat ini semakin menjadi perhatian masyarakat. Berita online Kompas.com, data dari Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, jumlah anak penyandang masalah kesejahteraan sosial (usia 0-18 tahun) di Indonesia tahun 2009 mencapai 4.656.913 jiwa, mereka yang disebut penyandang masalah kesejahteraan sosial anak adalah anak balita terlantar, anak terlantar, anak jalanan, dan anak nakal atau anak yang berhadapan dengan hukum (Kusmanto, 2013). Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2012 (5 tahun terakhir) mencapai 3.753 jiwa (Astri, 2014).…”

Peran Kepala Desa dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018

“…Partisipasi merupakan salah salah satu aspek penting demokrasi. Asumsi yang mendasari demokrasi (dan partisipasi) orang yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya adalah orang itu ( (Amin & Sembiring;, Sembiring, Kusmanto, & Pohan, 2018Suharyanto, 2016;Kusmanto, 2013) Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat maka warga masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan politik" (Surbakti, 1992;Duverger, 2003;Miftah, 2004).…”

Determinant Analysis of Hedging Policy (Study on Non-Financial Company)

“…transfer of risk, besides that it is a strategy to reduce the risk of loss caused by fluctuating prices and changes in exchange rates in the future. Merrick [27] and Kusmanto [28], hedging or hedge is defined as follows: "A hedge is one or more performed traders to protect an existing market exposure against market movement". So basically hedging is a way for producers or investors to protect the position of an asset or (underlying assets) from the risk of market changes.…”