2018
DOI: 10.26737/jbki.v3i1.531
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Meningkatkan Keterampilan Interpersonal Melalui Konseling Teman Sebaya Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Segedong

Abstract: Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pelaksanaan konseling teman sebaya, 2) mengetahui keefektifan konseling teman sebaya meningkatkan keterampilan interpersonal siswa. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Subjek uji coba terbatas terdiri dari 34 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling teman sebaya dapat meningkatkan keterampilan interpersonal melalui 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Ref… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Terdapat beberapa program dan kegiatan yang dapat diselenggarakan oleh siswa SMP atau SMA saat menjadi konselor sebaya. Beberapa kegiatan tersebut antara lain dengan tema menanggulangi pengaruh negatif lingkungan, kesehatan reproduksi remaja, mereduksi kecanduran game online, meningkatkan penerimaan diri, meningkatkan keterampilan interpersonal; pengembangan perilaku prososial (Hendrik & Elmansyah, 2018;Husein, 2018;Indriyati, 2018;Ismiyati, Walessa, Sunjaya, & Susanah, 2019;Prasetiawan, 2016;Sarmin, 2017). Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, konselor sebaya pada tingkat SMP atau SMA berpartisipasi dalam kegiatan konseling sederhana, pengembangan diri, bimbingan kelompok, terlibat dalam bimbingan klasikal.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Terdapat beberapa program dan kegiatan yang dapat diselenggarakan oleh siswa SMP atau SMA saat menjadi konselor sebaya. Beberapa kegiatan tersebut antara lain dengan tema menanggulangi pengaruh negatif lingkungan, kesehatan reproduksi remaja, mereduksi kecanduran game online, meningkatkan penerimaan diri, meningkatkan keterampilan interpersonal; pengembangan perilaku prososial (Hendrik & Elmansyah, 2018;Husein, 2018;Indriyati, 2018;Ismiyati, Walessa, Sunjaya, & Susanah, 2019;Prasetiawan, 2016;Sarmin, 2017). Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, konselor sebaya pada tingkat SMP atau SMA berpartisipasi dalam kegiatan konseling sederhana, pengembangan diri, bimbingan kelompok, terlibat dalam bimbingan klasikal.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sikap klien yang tertutup disini, disebabkan karena proses konseling sebaya baru saja dilaksanakan oleh remaja masjid, sehingga beberapa klien belum menaruh kepercayaan penuh terhadap konselor sebaya yaitu remaja masjid. Dalam menghadapi kendala ini, remaja masjid perlu dilatih keterampilan berinteraksi agar klien merasa setara atau sama dengan konselor sebaya (Hendrik & Elmansyah, 2018). Selain itu konselor perlu membangun hubungan baik dengan klien dengan cara menampilkan tingkah laku verbal dan nonverbal yang baik (Ismiyati et al, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Berdasarkan beberapa kendala yang masih dialami remaja masjid dalam mengimplementasikan konseling sebaya sehingga proses pendampingan tidak hanya dilaksanakan satu kali saja, melainkan secara berkelanjutan. Senada dengan pendapat Hendrik dan Elmansyah, bahwa untuk meningkatkan kompetensi konselor sebaya seharusnya dilakukan pembinaan dan pendampingan konseling sebaya yang kontinyu (Hendrik & Elmansyah, 2018). Dengan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan kendala-kendala yang dialami remaja sebagai konselor sebaya dapat teratasi.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Bentuk bantuan psikologis dalam model pelatihan konselor sebaya pernah diujicobakan dalam beberapa konteks penelitian, antara lain (a) pelatihan peer counseling pada lingkup anak panti asuhan di PSAA (Panti Sosial Asuhan Anak) Tunas Bangsa di Pati (Zamroni & Mastuari, 2017); (b) pelatihan konselor sebaya bagi siswa SMU untuk meningkatkan efikasi diri agar tidak terbawa pada pergaulan bebas dan narkoba (Fathiyah & Harahap, 2013); (c) pelatihan serupa juga dilakukan di SMAN 1 Segedong dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan interpersonal (Hendrik & Elmansyah, 2018); (d) pada penelitian lain, diujicobakan pula konseling teman sebaya untuk mengurangi kecanduan game online (Prasetiawan, 2016); (e) pelatihan konselor sebaya pada umat Muslim di masjid Baiturrahman Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Malang. Pelatihan ini ditujukan untuk mendidik masyarakat umum yang berminat menjadi konselor agar dapat membantu para keluarga yang mengalami masalah (Qomariyah, Jazari, dan Jannah, 2017).…”
Section: Gambar 1 Gambaran Kondisi DI Sekolah Mitraunclassified