2019
DOI: 10.32938/jbi.v4i1.148
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mantra Sasak: Klasifikasi, Fungsi, dan Penggunaannya oleh Masyarakat Desa Ganggelang

Abstract: The purposes of this research are: (1) To classify the Sasak verbal-spells based on the variations of the language being used and the purpose of its implementation; and (2) to describe the function and its usage for the Sasak people in general and Ganggelang villagers, North Lombok in particular. This research uses a qualitative research method that both descriptive-interpretative. One of the reasons for choosing such a method is because it is compatible with the purpose of this research which is to document a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Hal tersebut lantas memberikan pemahaman mengenai julukan kepada Lombok pada dengan sebutan pulau 1000 masjid oleh menteri agama tahun 1970 karena Lombok memiliki 3.767 masjid besar dan 5.184 masjid kecil. Selain itu, sebutan tersebut dikarenakan Lombok memiliki berbagai aspek spiritual tinggi yang direfleksikan pada sisi kebudayaannya, misalnya pada mantra masyarakat Sasak (Agusman & Mahyudi, 2021;Fakihuddin & Sarwadi, 2019). Dalam hal karya sastra, Lombok memiliki berbagai macam jenis naskah lama yang dikategorikan sebagai sastra lama yang menyimpan berbagai nilai-nilai kehidupan (Sukri, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal tersebut lantas memberikan pemahaman mengenai julukan kepada Lombok pada dengan sebutan pulau 1000 masjid oleh menteri agama tahun 1970 karena Lombok memiliki 3.767 masjid besar dan 5.184 masjid kecil. Selain itu, sebutan tersebut dikarenakan Lombok memiliki berbagai aspek spiritual tinggi yang direfleksikan pada sisi kebudayaannya, misalnya pada mantra masyarakat Sasak (Agusman & Mahyudi, 2021;Fakihuddin & Sarwadi, 2019). Dalam hal karya sastra, Lombok memiliki berbagai macam jenis naskah lama yang dikategorikan sebagai sastra lama yang menyimpan berbagai nilai-nilai kehidupan (Sukri, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selanjutnya struktur dan ragam diksi dalam lelakaq sasak (Wijaya et al, 2021) kajian ini focus pada struktur dan ragam diksi lelak sasak dan nilai edukasi yang terkadung di dalamnya yaitu etika dalam berbicara, saling menghormati, menjaga hubungan social, dan bertanggung jawab. Terakhir penelitian relevan (Fakihuddin & Sarwadi, 2019) Mantra Sasak: Klasifikasi, Fungsi, dan Penggunaannya oleh Masyarakat Desa Ganggelang, memfokuskan kajiannya dalam kelompok mantra (jejampi) sasak sesuai dengan manfaat dan tujuannya dengan menggunakan ragam dialek yang berbeda, mendeskripsikan fungsinya oleh orang sasak di desa Gelangang, Lombok NTB. Kajian ini menunjukkan bahwa jejampi sasak menggunakan berbagai ragam Bahasa sesuai dengan fungsinya seperti Bahasa arab, mengkombinasi Bahasa sasak dan Bahasa arab, serta mantra/jejampi menggunakan Bahasa dari luar Lombok yaitu Bahasa bali.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mantara memiliki beberapa seperti matra digunakan untuk pengobatan, menumbuhkan rasa kasih saying (cinta), melindungi diri, dan untuk membuka kegiatan upacara adat, dan lain sebagainya (Fakihuddin & Sarwadi, 2019). Mantra termasuk puisi lama yang isinya berupa pujian pada hal-hal goib atau benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan dan kekeramatan oleh roh binatang dan dewa-dewa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terlebih lagi penelitian tentang mantra di masyarakat Sasak masih belum merunut tentang pemahaman mengenai Tuhan (aspek teologi) di dalam mantra. Sebagaimana yang tampak pada penelitian Fakihuddin & Sarwadi (2019) mengkaji mantra Sasak dari sisi klasifikasi, fungsi dan, tata aturan penggunaannya. Penelitian tersebut menujukkan bahwa terdapat mantra yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit, pelindung diri dan sebagainya serta dalam penggunaanya secara umum tidak membutuhkan sejumlah syarat atau aturan yang ketat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penggunaan basmalah, tahlil atau penggalan ayat Al-Quran lainnya dalam mantra tersebut bisa dijelaskan sebagai bentuk refleksi pemahaman masyarakat tentang Allah SWT dalam berbagai bentuk manifestasi kesemestaan yang dilingkupi-Nya yang hanya dimuarakan kepada Allah SWT semata. Selain itu juga, hal ini memberikan tambahan mengenai konsep mantra masyarakat Sasak, yaitu di sisi lain mengandung konsep teologi yang mendalam selain memiliki bentuk, fungsi, klasifikasi dan makna sebagaimana yang dijelaskan oleh Fakihuddin & Sarwadi (2019) dan Idham (2019) tentang makna mantra masyarakat Sasak.…”
Section: Aspek Teologi Mantraunclassified