2019
DOI: 10.1080/23308249.2018.1542420
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Management of the Grouper Export Trade in Indonesia

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
25
0
3

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 33 publications
(43 citation statements)
references
References 22 publications
0
25
0
3
Order By: Relevance
“…This bitter fact shows the negligence of Anambas Islands society in performing sustainable fisheries since targeting larvae for seizure does not align with the objective of marine conservation (Khasanah et al, 2020). Even though the experience showed that Anambas Islands Regency had performed Napoleon wrasse larvae seizing moratorium in 2012, this effort discontinued.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…This bitter fact shows the negligence of Anambas Islands society in performing sustainable fisheries since targeting larvae for seizure does not align with the objective of marine conservation (Khasanah et al, 2020). Even though the experience showed that Anambas Islands Regency had performed Napoleon wrasse larvae seizing moratorium in 2012, this effort discontinued.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Menyadari kondisi tersebut, Pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 32 Tahun 2018 telah berupaya untuk melakukan pengendalian penangkapan yang berlebihan dan merusak tersebut melalui kebijakan pembatasan aktivitas penangkapan sebagai bagian dari intervensi pengelolaan sumber daya perikanan. Regulasi pengelolaan kerapu yang direkomendasikan selama ini berbasis pada pendugaan status stok dengan menggunakan parameter life history (Amorim et al, 2020;Khasanah et al, 2019;Ernaningsih et al, 2019;Agustina et al, 2019;Agustina et al, 2018;Bawole et al, 2017;Agustina et al, 2017) dan analisis bioekonomi konvensional model Gordon-Schaefer (Najamuddin et al, 2016;Sari et al, 2008). Pada umumnya pendekatan pengelolaan tersebut berlaku pada kondisi sumber daya dengan asumsi memiliki distribusi spasial yang homogen dan sering kali kurang tepat digunakan pada kelompok sumber daya dengan heterogenitas spasial tinggi seperti sumber daya kerapu dan kelompok sumber daya ikan demersal serta spesies sedentary (Anderson dan Seijo, 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Laju eksploitasi ikan tersebut lebih tinggi dibandingkan tingkat pemanfaataan ikan sejenis di perairan lainnya di Indonesia, seperti di Karimunjawa (Jawa Tengah) sebesar 0.45 (Agustina et al, 2018), perairan Kepulauan Sarrapo (Sulawesi Selatan) sebesar 0.58 (Ernaningsih et al, 2019), perairan Teluk Cendrawasih (Papua) sebesar 0.52 (Bawole et al, 2017). Tingginya intensitas penangkapan juga disebabkan oleh permintaan ikan kerapu sunu sebagai komoditas ekonomis penting terus meningkat (Khasanah et al, 2019) dan harga ukuran 0.5 hngga 1 kg (platesize fish) relatif tinggi dibanding ikan lainnya. Hasil tersebut diperkuat dengan adanya persepsi sebagian besar responden yang menyatakan bahwa telah terjadi penurunan drastis hasil tangkapan kerapu sekitar 50% selama 5 tahun terakhir.…”
Section: Gambar 2 Cpue Ikan Kerapu DI Teluk Salehunclassified
“…Indonesia is acknowledged as one of the largest producers of reef fish trade worldwide, especially for grouper contributing 26.5% of the global capture production (Muldoon et al 2016;Amorim et al 2020). The high intensity of fishing has been due to the increasing demand for grouper, serving as an important economic commodity (Khasanah et al 2019). Particularly, Madura Island is one of the potential grouper producers in East Java, Indonesia, generating 159.8 tons within 1179,166 fishing trips every fishing season (Sukandar et al 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%