Length at maturity as a potential indicator of fishing pressure effects on coastal pikeperch (Sander lucioperca) stocks in the northern Baltic Sea

Lappalainen, Antti; Saks, Lauri; Šuštar, Mira; Heikinheimo, Outi; Jürgens, Kristiina; Kokkonen, Eevi; Kurkilahti, Mika; Verliin, Aare; Vetemaa, Markus

doi:10.1016/j.fishres.2015.08.013

Cited by 53 publications

(35 citation statements)

References 25 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar udang yang tertangkap di Kotabaru berukuran lebih kecil yang dapat disebabkan oleh perbedaan alat tangkap dan perbedaan karakteristik biologi udang.Ukuran rata-rata pertama kali matang gonad (Lm) udang putih di daerah penelitian sebesar 35,3 mmCL atau memiliki berat sebesar 37 gram yang berarti terdapat 27 ekor udang dalam 1 kg.Ukuran rata-rata pertama kali matang gonad tersebut dapat digunakan sebagai salah satu indikator tekanan penangkapan (Lappalainen et al, 2016).…”

Section: Bahasanunclassified

SEBARAN FREKUENSI PANJANG, HUBUNGAN PANJANG-BERAT, TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN RATA-RATA UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis De Man, 1888) DI PERAIRAN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

Tirtadanu

Suprapto²,

Suman

2018

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKPengusahaan udang putih (Penaeus merguiensis De Man, 1888) di perairan sekitar Kotabaru memerlukan upaya pengelolaan agar perikanan udang dapat berkelanjutan.Salah satu informasi penting yang diperlukan sebagai dasar dalam pengelolaannya yaitu aspek biologi.Tujuan penelitian adalah mengkaji sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang-berat, tingkat kematangan gonad dan rata-rata ukuran pertama kali matang gonad udang putih di perairan sekitar Kotabaru. Pengumpulan data diperoleh dari tempat pendaratan udang di Kotabaru pada bulan Januari -November 2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ukuran udang putih yang tertangkap cenderung kecil dengan ukuran berkisar antara 14 -46 mmCL dan rata-rata sebesar 26 ± 3,7 mmCL pada udang jantan dan 28,5 ± 5,3 mmCL pada udang betina. Pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif dan telah terjadi penurunan bobot dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Proporsi tertinggi udang matang gonad terjadi pada bulan Maret sehingga diduga merupakan puncak pemijahan udang putih.Ukuran pertama kali tertangkap udang (Lc = 28,1 mmCL) lebih kecil dibandingkan ukuran pertama kali matang gonad (Lm = 35,3 mmCL) sehingga sebagian besar udang yang tertangkap belum melakukan pemijahan. Dalam rangka menjaga keberlanjutan sumberdaya udang putih di Kotabaru, disarankan melakukan penutupan penangkapan di bulan Maret dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dengan ukuran minimum tertangkap lebih besar dari 35 mmCL atau kurang dari 27 ekor dalam 1 kg.

show abstract

Section: Bahasanunclassified

SEBARAN FREKUENSI PANJANG, HUBUNGAN PANJANG-BERAT, TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN RATA-RATA UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis De Man, 1888) DI PERAIRAN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

Tirtadanu

Suprapto²,

Suman

2018

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Indeed, the length at first sexual maturity varies greatly from one species to another and within the same species. The difference of TL 50 from one area to another could be due to an increase in fishing pressure (Hard et al 2008, Lappalainen et al 2016, which can lead to moderation in growth and a decrease in maturation size (Mcphail et al 2001). In fact, the Gulf of Gabès suffers from overfishing, which may decrease the size at first sexual maturity of S. kleinii in this area and may extend its reproduction period (Bradai unpublished * ).…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Reproductive biology of Klein’s sole, Synapturichthys kleinii (Actinopterygii: Pleuronectiformes: Soleidae), off Tunisian coast (central Mediterranean)

Bouain¹,

Boudaya²,

Bouaïn³

et al. 2018

Acta Ichthyol. Piscat.

View full text Add to dashboard Cite

Background. Klein's sole, Synapturichthys kleinii (Risso, 1827), is a rare fish, included in the IUCN Red List as Data Deficient, and its biology is poorly known. Biological investigations of S. kleinii have been surprisingly rare in Tunisian waters. In the presently reported study, we investigated the reproductive period, size at first sexual maturity, and fecundity of S. kleinii along the Tunisian waters, with the aim of achieving the first complete and comprehensive description of the reproduction of this fish in the Mediterranean Sea. Materials and methods. A total of 294 specimens of S. kleinii were sampled over two years, off the Tunisian coasts. Sex ratio was estimated through the seasons of the year and the size classes. The stage of maturity was determined macroscopically only for females. Monthly gonadosomatic index (GSI), monthly hepatosomatic index (HSI), and condition factor (K) were calculated for males and females of S. kleinii. Size at first maturity was estimated only for females during the spawning season. Eighteen mature females at spawning stage were collected, weighed, and fixed in 4% formaldehyde solution for fecundity estimation. Results. Annual sex ratio showed significant differences between males and females. In specimens exceeding 27 cm in total length females outnumbered males significantly. The Klein's sole reproduction period started in October and ended in January. The gonadosomatic index reached highest values in November for females and males. Females attained sexual maturity at 20.53 cm total body length (TL). Total fecundity ranged from 3647 to 23 174 eggs. We found a low correlation coefficient between total fecundity and total length, but a high correlation coefficient between eviscerated weight and ovary weight. Conclusion. Our results constitute a preliminary baseline for monitoring changes in the biological indexes linked to the reproduction cycle and length at first sexual maturity of S. kleinii. The presently acquired data will enable biologists to assess the status of this fish and develop culture technology in natural waters and will be useful for the fishery biologists and conservation biologists, for successful development, management, production, and ultimate conservation of this favoured Tunisian food fish.

show abstract

“…Perbedaan kisaran ukuran hiu tikus yang tertangkap tersebut diduga karena adanya perbedaan selektivitas alat tangkap yang digunak an, ruaya dan daerah penangkapan (Sentosa et al, 2016). Menurut Lappalainen et al (2016) bahwa tekanan penangkapan yang tinggi dan selektivitas alat tangkap yang rendah akan menyebabkan ukuran ikan tertangkap lebih kecil dan mempengaruhi ukuran matang gonadnya.…”

Section: Bahasanunclassified

STRUKTUR UKURAN DAN PARAMETER POPULASI HIU MONYET (Alopias superciliosus Lowe, 1839) DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA

Chodrijah¹,

Prihatiningsih²,

Panggabean³

et al. 2020

JURNAL PENELITIAN PERIKANAN INDONESIA

View full text Add to dashboard Cite

Alopias superciliosus atau Bigeye Thresher Shark atau hiu monyet merupakan spesies yang bermigrasi sangat tinggi, bersifat oseanik dan hampir selalu ditemukan di laut tropis dan beriklim sedang. Spesies ini memiliki fekunditas yang rendah dan tingkat kenaikan populasi yang sangat rendah dibandingkan dengan hiu “Thresher” lainnya. Spesies ini sangat rentan terhadap eksploitasi penangkapan baik sebagai target maupun hasil tangkapan sampingan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 sampai November 2016 di tempat pendaratan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan struktur ukuran dan parameter populasi sebagai landasan untuk mengetahui status stok pada tingkat pemanfaatan terkini. Metode penelitian yang digunakan melalui pengamatan dan pengumpulan data oleh enumerator. Hiu monyet sebanyak 1437 individu merupakan hasil tangkapan pancing rawai yang tertangkap di Samudera Hindia Selatan Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ukuran hiu monyet (Alopias superciliosus) di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa yang didaratkan di Cilacap berkisar antara 50-240 cm FL dengan modus berkisar antara ukuran 150 cmFL. Hubungan panjang berat hiu monyet jantan menunjukkan pertumbuhan bersifat isometrik (b=3) sedangkan hiu monyet betina bersifat allometrik positif (b>3). Perbandingan jenis kelamin hiu monyet jantan dan betina mendekati seimbang (0,97 : 1). Persamaan kurva pertumbuhan Von Bertalanffy untuk hiu monyet sebagai 𝐿(𝑡) = 270(1−𝑒^(−0,2(𝑡+0,01665)). Parameter mortalitas untuk hiu monyet, meliputi laju kematian total (Z), laju kematian alamiah (M) dan laju kematian karena penangkapan (F), masing-masing sebesar 0,85/tahun, 0,35/tahun dan 0,50/tahun. Laju eksploitasi (E) hiu monyet sebesar 0,59/tahun. Dengan demikian tingkat pemanfaatan hiu monyet sudah pada tingkat over fishing.

show abstract

Length at maturity as a potential indicator of fishing pressure effects on coastal pikeperch (Sander lucioperca) stocks in the northern Baltic Sea

Cited by 53 publications

References 25 publications

SEBARAN FREKUENSI PANJANG, HUBUNGAN PANJANG-BERAT, TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN RATA-RATA UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis De Man, 1888) DI PERAIRAN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN FREKUENSI PANJANG, HUBUNGAN PANJANG-BERAT, TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN RATA-RATA UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis De Man, 1888) DI PERAIRAN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

Reproductive biology of Klein’s sole, Synapturichthys kleinii (Actinopterygii: Pleuronectiformes: Soleidae), off Tunisian coast (central Mediterranean)

STRUKTUR UKURAN DAN PARAMETER POPULASI HIU MONYET (Alopias superciliosus Lowe, 1839) DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA

Contact Info

Product

Resources

About