2016
DOI: 10.14692/jfi.12.1.19
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Lama Penyimpanan, Karakterisasi Fisiologi, dan Viabilitas Bakteri Endofit Bacillus sp. dalam Formula Tepung

Abstract: ABSTRAKBakteri endofit sebagai agens biokontrol dapat dibuat formula untuk mempertahankan kemampuannya sebagai pengendali penyakit. Tiga isolat bakteri endofit yang mampu menekan serangan Meloidogyne sp. dan meningkatkan pertumbuhan lada telah diperoleh dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh lama penyimpanan formula tepung dalam mempertahankan viabilitas bakteri endofit dan karakterisasi fisiologi isolat endofit Bacillus sp. AA2, Bacillus sp. MER dan isolat MSJ. Formula yang… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(10 citation statements)
references
References 9 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Bakteri endofit dapat memproduksi metabolit sekunder seperti asam salisilat, siderofor, dan hidrogen sianida yang terbukti mampu menekan patogen (Muthukumar et al 2010). Bakteri endofit juga mampu menghasilkan enzim ekstraseluler seperti kitinase dan protease (Putri et al 2016). Selain itu, ada beberapa senyawa antibiotik yang dapat dihasilkan oleh bakteri endofit seperti amfisin, 2,4-diasetilfloroglucinol, oomycin A, fenazin, pyoluterin, pyrronitrin, tensin, tropolon, ecomycin (lipopeptida siklik), oligomycin A, kanosamin, zwittermicin A, dan xanthobaccin.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Bakteri endofit dapat memproduksi metabolit sekunder seperti asam salisilat, siderofor, dan hidrogen sianida yang terbukti mampu menekan patogen (Muthukumar et al 2010). Bakteri endofit juga mampu menghasilkan enzim ekstraseluler seperti kitinase dan protease (Putri et al 2016). Selain itu, ada beberapa senyawa antibiotik yang dapat dihasilkan oleh bakteri endofit seperti amfisin, 2,4-diasetilfloroglucinol, oomycin A, fenazin, pyoluterin, pyrronitrin, tensin, tropolon, ecomycin (lipopeptida siklik), oligomycin A, kanosamin, zwittermicin A, dan xanthobaccin.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Bakteri endofit dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman karena bakteri mampu memproduksi hormon pertumbuhan seperti hormon auksin, sitokinin, giberilin dan asam absisat (Hidayati et al 2014). Kemampuan bakteri endofit dalam menambat nitrogen (Putri et al 2016) dan melarutkan fosfat juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman (Dwimartina et al 2017). Bakteri endofit mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman karena menghasilkan komponen penting bagi pertumbuhan tanaman seperti mineral fosfat, aktivitas asam fosfatase, adanya deaminase asam 1-aminocyclopropane-1karboksilat (Nongkhlaw dan Joshi 2014).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Bakteri endofit merupakan bakteri saprofit yang hidup dan berasosiasi dengan jaringan tanaman tanpa menimbulkan suatu gejala penyakit pada tanaman tersebut. Bakteri endofit dapat berperan sebagai agens pengendali hayati dengan cara meningkatkan pertumbuhan tanaman, menyediakan nutrisi, menghasilkan hormon pertumbuhan dan menginduksi ketahanan tanaman (Putri et al, 2016). Keberadaan bakteri endofit di dalam jaringan tanaman berperan dalam perbaikan pertumbuhan tanaman (plant growth promotion), menghasilkan zat pemacu tumbuh, memfiksasi nitrogen, memobilisasi fosfat dan berperan dalam kesehatan tanaman (plant health promotion) (Munif et al, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…IAA yang dihasilkan oleh bakteri akan dimaanfaatkan oleh tanaman dan akan mengalami proses metabolisme didalam tubuh tanaman sehingga membantu proses pertumbuhan tinggi, diameter batang, jumlah daun dan luas daun bibit kakao. Menurut Putri et al (2016), IAA yang dihasilkan bakteri endofit diketahui dapat memacu pertumbuhan bibit kakao.…”
Section: Pertumbuhan Bibitunclassified
“…Komposisi bahan pembawa yang digunakan ialah 50 g talk, 1 g pepton, 0.5 g CMC, 1.5 g sukrosa teknis, dan 1 g ekstrak khamir (Putri et al 2016), dan 0.5 g CaCO 3 . Bahan tersebut disterilisasi 3 kali pada suhu 121 °C selama ±20 menit.…”
Section: Uji Viabilitas Formulasi Agens Pengendali Hayatiunclassified