Kriteria Poligami serta Dampaknya melalui Pendekatan Alla Tuqsitu Fi al-Yatama dalam Kitab Fikih Islam Wa Adillatuhu

Abstract

Poligami merupakan ketentuan hukum Islam yang membolehkan beristeri lebih dari satu. Permasalahan ini disinggung dalam al quran dan ada ayat-ayat yang memberikan dasar hukum pada poligami. Pada dasarnya Islam membolehkan poligami yang dalam al quran disebutkan bahwa poligami maksimal di berikan batasan sampai 4 org isteri. Mengenai hal ini terdapat berbagai persoalan dan problematika yang dipahami secara beragam oleh beberapa ulama, terutama mengenai dampak poligami di era modern sekarang ini. Oleh karena itu penelitian ini akan berfokus pada kajian terhadap 2 kitab fikih yakni Fikih Islaam wa Adillatuhu dan Fikiih Sunnah, yang keduanya membahas tentang dampak poligami. Penulis mencoba mengkontestualisasikan cara pandang kedua kitab ini dalam memahami poligami yang terjadi di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif analitik terhadap dua kitab yang telah disebutkan di atas. Melalui tulisan ini, tampak bahwa dampak poligami sangat merugikan pihak perempuan, lebih dari itu ia juga justru menimbulkan masalah baru di lingkungan masyarakat.

The Phenomenon of Polygamy of Civil Servants (Pns) in Al Maqashid Al Sharia Perspective: Analysis Study of Government Regulation No 45 of 1990 in Konawe Southeast Sulawesi

“…As a result, women are helpless with the psychological and sociological conditions that place them as "must lose" objects. Hafidzi & Hayatunnisa's research also concluded that polygamy harms women 42 .…”

Konseling Teman Sebaya Berbasis Islam dalam mengurangi Kecemasan Mahasiswa Menghadapi Tantangan Masyarakat Modern

“…Kelompok masyarakat dan lingkungan hidup mengalami perubahan (Cahyono, 2016, p. 140) , Islam yang merupakan agama rahmatan lil`alamin sebagai agama yang sesuai untuk setiap masa dan tempat tentunya menyambut baik segala bentuk perubahan yang bersifat positive itu,makalah ini sedikit mengurai tentang tantangan yang dihadapi khazanah islam dengan sifat klasiknya terhadap perubahan modernisasi dan pengaruh globalisasinya (Hafidzi & Hayatunnisa, 2018 (Harahap, 2018, p. 8;Munawwaroh, 2019, p. 141) Salah satu penerapan konseling Islam untuk membantu mahasiswa mengurangi kecemasan menghadapi tantangan masyarakat modern adalah konseling teman sebaya. Menurut Suwarjo konseling teman sebaya secara kuat menempatkan keterampilan-keterampilan komunikasi untuk memfasilitasi eksplorasi diri dan pembuatan keputusan.…”

Nilai-nilai Pendidikan Optimisme pada Tradisi Tedhak siten di Masyarakat Jawa

“…Pelaksanaan kenduri, upacara dan proses lainnya yang telah turun temurun itu tidak bertentangan dengan Islam dan perkara bebasnya segenap tradisi dari keyakinan-keyakinan kesyirikan, kebid'ahan dan hal yang bisa memudharatkan. Islam disebut juga sebagai agama yang sempurna, karena ajaran dalam Islam meliputi semua sisi kehidupan dalam masyarakat, yang mana Islam mengatur beberapa masalah berupa kelahiran, kematian, pernikahan, perceraian, mengasuh anak, menyusun kehidupan rumah tangga, saat jual beli, hingga urusan pemerintahan (Hafidzi & Hayatunnisa, 2018). Di antara sifat syariat Islam ialah mudah untuk ditunaikan oleh pemeluknya.…”