Konseling Teman Sebaya Berbasis Islam dalam mengurangi Kecemasan Mahasiswa Menghadapi Tantangan Masyarakat Modern

Abstract

The application of Islamic-based peer counseling to help students reduce anxiety in facing the challenges of modern society is based on the concept of cosmopolitan Islamic education which aims to achieve a balance between normative tendencies and freedom of thought. The method used is literature study with a qualitative approach to the relevance of the theory of counseling based on Q.S. Al-Insyirah verses 1-8. Peer counseling is designed through a halaqah approach. The findings of this study were peer counseling through the stages of the halaqah approach which functioned preventively preventive), curative (healing), preservative (maintenance) and development (development). The halaqah mechanism in increasing the ability to face problems through an internalization process which consists of three stages, namely ta'lim/ transformation, takwin/ transaction, and tanfidz/ transinternalization. The result of these three processes is the formation of the ability to cope with stress, namely thinking positively, acting positively, and expecting positively.ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang penerapan konseling teman sebaya berbasis Islam untuk membantu mahasiswa mengurangi kekurangan dalam menghadapi tantangan masyarakat modern berdasar konsep pendidikan Islam kosmopolitan yang mencapai keseimbangan antara kecenderungan normatif dan kebebasan berfikir. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif terhadap relevansi teori konseling berdasar dari Q.S. Al-Insyirah ayat 1-8. Temuan penelitian ini adalah konseling teman sebaya melalui tahapan pendekatan halaqah yang erfungsi secara preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), reservatif (pemeliharaan) dan pengembangan (pengembangan). Sementara itu, halaqah dalam meningkatkan kemampuan menghadapi masalah adalah melalui proses internalisasi yang terdiri dari tiga tahap yakni ta’lim/ tranformation, takwin/ transaction dan tanfidz/ transinternalisasi. Hasil dari ketiga proses tersebut adalah terbentuknya kemampuan dalam coping stres yaitu berpikir positif, bertindak positif dan harapan positif.

Digital Literacy: Fundamental Competence for Modern Society

“…In the digital age, modern society must contend with complicated issues that are changing quickly (Istati & Hafidzi, 2020). The dissemination of fake news, or hoaxes, is a significant problem that is worrying modern society more and more.…”

Implementasi Model Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri (Teknik Problem Solving Dalam Penentuan Karir Pada Siswa Kelas Xii Mas Hidayatul Insan)

“…Konseling teman sebaya menjadi hal yang penting dikalangan remaja, konseling teman sebaya menempatkan keterampilan berkomunikasi untuk eksplorasi terhadap diri dan membuat keputusan. Konseling teman sebaya bukanlah seorang ahli terapi, namun konseling yang dimaksudkan adalah para remaja saling memberikan bantuan kepada remaja lain sebayanya untuk saling berkomunikasi terhadap permasalahan yang sedang dialami ataupun terhadap hal lainnya (Istati and Hafidzi 2020).…”

Bimbingan Penyuluhan Dalam Persimpangan Konflik Individu

“…Tantangan penyuluh agama semakin lama semakin kompleks dan menantang. Para penyuluh dihadapkan pada perubahan yang cepat yang terjadi pada masyarakat Islam dan masyarakat global (Istati & Hafidzi, 2020). Adanya pengetahuan serta teknologi yang berkembang menuntut manusia mengalami perubahan pula pada aspek tingkah laku (Rakhmawati, 2017).…”

“…Sementara itu tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri adalah agar konseli/klien: pertama, dapat merencanakan kegiatan penyelesaian tugas sejalan dengan tuntutan perkembangan dan tugas pokoknya; kedua, mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri individu; ketiga, menyesuaikan diri dengan lingkungan; keempat, mengatasi hambatan dalam kehidupannya. Bimbingan dan konseling dianggap identik dan sama, namun ada pula yang menyebut keduanya berbeda, baik secara dasar maupun cara kerjanya (Istati & Hafidzi, 2020). Bimbingan identik dengan pendidikan, sedangkan konseling identik dengan psikoterapi.…”