Kreativitas dalam Pembuatan Sastra Anak Berbasis Ecopreneurship

Abstract

The disruption era initiates every education practitioner to innovate and invent in all aspects of education including how to reconstruct new concepts in learning of children's literature. Ecoprenuership is considered as a new concept in the learning of children's literature in elementary school and a preventive effort to minimize the adverse effects in disruption era. In addition, this concept is a concrete effort to increase the creativity of teachers and students. Therefore, the aims of research is to describe the importance of creativity in the making of children's literature based on ecopreneurship. A qualitative approach through a descriptive method shows the results of research on children's literary is not only represent the child characteristics but it able to internalize the values of ecopreneurship. Besides that, best children's literature is produced through the highest creative thinking ability by paying attention to four aspects, including: Sensivity of problems, fluency, flexibility, and originals. The results of this study are expected to be a reference for teachers, education practitioners and other researchers in developing learning and research in the field of literature

Sastra Anak Berbasis Ecoprenuership Sebagai Muatan Pembelajaran Literasi Finansial Di Sekolah Dasar

“…Salah satu pembelajaran yang dapat dipilih dalam menginternalisasikan nilai-nilai dan karakter ecoprenuership pada diri siswa di SD adalah pembelajaran sastra anak. Sastra anak diyakini sebagai sebagai cara tepat dalam nilai-nilai kemanusiaan (Aryanto & Widiansyah, 2019). Melalui sastra, anak akan menghayati kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya.…”

“…Oleh karena itu, setiap guru atau calon guru harus mampu menginisiasi internalisasi dan pembentukan karakter ecopreneurship sejak dini sebagai upaya peningkatan literasi finansial di Sekolah Berdasarkan muatan kurikulum 2013 di SD, konsep ecopreneurship dan literasi secara implisit terdapat dalam pembelajaran tematik kelas IV pada Tema 4 tentang "Berbagai Pekerjaan" melalui pembelajaran sastra anak. Sastra anak diyakini sebagai sebagai cara tepat dalam internalisasi nilai-nilai kemanusiaan dan berkaitan dengan hakikat pendidikan dalam upaya memanusiakan manusia (Aryanto & Widiansyah, 2019). Melalui sastra, anak akan menghayati kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya, termasuk bagaimana mengajarkan literasi finansial sejak dini dalam konseptualisasi ecopreneurship sebagai basis penanaman nilai dan karakter yang relevan.…”

“…Selain itu, teks sastra mengajarkan karakter tanpa harus menggurui (Latif dalam Yunsirno, 2010). Peduli terhadap lingkungan (Green Behaviour) meliputi: respect for the earth, care for life and adopt patterns of production, consumption, and reproduction ( Aryanto, Widiansyah, et al, 2020;Aryanto & Widiansyah, 2019).…”

Implementasi Metode Scaffolding Dalam Membuat Puisi Berbasis Ecoliteracy Pada Anak-Anak Penghuni Lapas Salemba

“…Indikator kesiapan Indonesia dalam menghadapi bonus demografi dapat diukur melalui hasil Global Competitive Index atau daya saing Indonesia di mata dunia pada tahun 2017, posisi Indonesia berada di peringkat 36 dari 137 negara yang dinilai dari berbagai aspek (Aryanto & Widiansyah, 2019). Dari sekian banyaknya permasalahan yang dihadapkan Indonesia dalam berbagai aspek terdapat dua aspek yang dinilai menjadi prioritas untuk segera ditangani yakni aspek lingkungan alam dan rendahnya literasi membaca serta menulis penduduk Indonesia.…”

“…Adapun tujuan membekali keterampilan menulis sastra melalui pelatihan membuat puisi adalah sebagai medium internalisasi nilai-nilai kemanusiaan yang mampu mengangkat manusia menjadi lebih manusiawi, di satu sisi. Sekaligus merupakan singgungan utama tujuan pendidikan dengan fungsi sastra yang disebut sebagai katarsis oleh Aristoteles (Aryanto & Widiansyah, 2019).…”