Kontribusi Model Pembelajaran M-Apos Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Abstract

The aim of this research is to find contribution of M-APOS model to the students’ mathematical understanding ability. This study is quantitative research and use quasi experimental with the post-test only design with nonequivalent groups. The sample of this research is 73 students gathered by using cluster random sampling. Instrument used in this research is essay test which valid and reliable. The data are from populations that are normally distributed but not homogeneous. Hypothesis test was using t’-test at significant level of 5%, obtained t’ of 1,981. This study concluded that there is the effect of M-APOS models to the students’ mathematical understanding ability, with a contribution of 0,411 which is classified as being moderate.

Inovasi Model Pembelajaran “Black Market” Untuk Mendongkrak Pemahaman Konsep Optik

“…Saat memeriksa konsep dan menyusun pemikiran mereka ke dalam brosur, siswa mungkin menerima pelatihan menggunakan model black market. Kesimpulan dari penelitian ini didukung oleh penelitian Sari (2018) dan Budiarti (2019), yang mengklaim bahwa penggunaan model pembelajaran yang mendorong siswa melakukan latihan secara berulang-ulang telah memperdalam pemahaman konsep.…”

Penerapan Model Pembelajaran M-APOS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

“…(Mulyono, 2011) Model pembelajaran M-APOS diprediksikan sangat tepat digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan pemahaman siswa, karena teori ini sudah banyak digunakan untuk merangsang siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya melalui kerangka kerjanya yaitu aksi, proses, objek dan skema. (Budiarti et al, 2019;Mulyono, 2011)…”

“…Model pembelajaran M-APOS juga dapat mewujudkan terbentuknya aktivitas-aktivitas yang mendukung keberhasilan pembelajaraan matematika diantaranya sebagai berikut: 1) menghadiri demonstrasi, 2) membaca teks, 3) berdiskusi, 4) mengenal pola, 5) investigasi konsep, 6) memahami atau mendefinisikan permasalahan( (Budiarti et al, 2019) Aktivitas tersebut dapat diwujudkan melalui LKT dan LKD yang merupakan media pelaksanaan dari tahap Action, Proceses, dan Schema dalam pelaksanan M-APOS. Hal ini karena peran dari LKD dan LKT memang ditujukan untuk memberikan permasalahan yang akan dihadapi oleh siswa sehingga memancing siswa untuk melakukan aktivitasaktivitas belajar matematika yang akan membantu mereka dalam mengerjakan LKT maupun LKD tersebut.…”