2015
DOI: 10.24036/02015446474-0-00
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Burnoutpada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Abstract: Kondisi burnout rentan dialami oleh mahasiswa terutama mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling (BK). Mahasiswa BK dituntut untuk memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. Namun pada kenyataannya standarisasi tersebut mengakibatkan mahasiswa mengalami burnout yang berdampak pada proses perkuliahan yang tidak maksimal, misalnya membuat tugas asal-asalan, prokrastinasi dan mencontek tugas teman. Timbulnya burnout ini karena mereka bekerja keras, merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, merasa terjebak,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
7
0
9

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 25 publications
(27 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
7
0
9
Order By: Relevance
“…which comes from himself, feels pressured and wants his work to be finished soon. (Khairani & Ifdil, 2015) The biggest contributing factor to burnout in a person is individual factors. This individual factor is divided into three.…”
Section: Burnout Conceptmentioning
confidence: 99%
“…which comes from himself, feels pressured and wants his work to be finished soon. (Khairani & Ifdil, 2015) The biggest contributing factor to burnout in a person is individual factors. This individual factor is divided into three.…”
Section: Burnout Conceptmentioning
confidence: 99%
“…Selama pandemi COVID-19, mahasiswa lebih memilih sistem pembelajaran tatap muka dibanding pembelajaran daring. Keadaan ini dikarenakan mahasiswa merasa pembelajaran daring akan meningkatkan academic burnout mahasiswa yang tentunya akan mempengaruhi proses pembelajaran, seperti menunda pekerjaan rumah, mengerjakan pekerjaan rumah, kehilangan minat belajar, mengurangi konsentrasi materi perkuliahan, dan prestasi akademik (Khairani & Ifdil, 2015).…”
Section: Abstrakunclassified
“…Berdasarkan temuan tersebut peneliti melakukan studi awal mengenai academic burnout pada tanggal 23-30 Februari 2020. Studi awal dilakukan dengan menyebar kuesioner online mengenai gejala-gejala academic burnout menurut Freudenberger dan richelson (dalam Khairani & Ifdil, 2015), yaitu keletihan yang disertai dengan proses kehilangan energi, berusaha mencari kegiatan lain, tidak tertarik mengerjakan skripsi, mudah marah ketika menghadapi hambatan skripsi, merasa mampu menyelesaikan skripsi, merasa hasil yang didapat tidak dihargai, merasa hasil yang didapat tidak sesuai harapan, sering mengalami sakit kepala, mual-mual dan gangguan fisik lainnya, merasa curiga dengan Academic Self-efficacy terhadap Academic Burnout 114 Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM) 2021, Vol. 1(1), 112-119 orang lain, depresi, merasa gagal dan takut untuk menghadapi masalah.…”
Section: P E N D a H U L U A Nunclassified