2018
DOI: 10.24329/jurkom.v1i1.13
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Komodifikasi Konflik Dalam Tayangan Televisi

Abstract: Tulisan ini menganalisis proses komodifikasi konflik yang terjadi pada tayangan televisi di Indonesia. Komodifikasi konflik dalam tayangan televisi menjadi objek yang akan dianalisis menggunakan perspektif ekonomi politik media. Berdasarkan hasil analisis, terlihat jelas bahwa program acara Pagi-Pagi Pasti Happy melakukan komodifikasi konflik dalam tayangannya. Artinya, konflik secara sengaja dijadikan komoditas untuk menarik perhatian audiens. Hal apapun dapat diubah menjadi komoditas yang layak tonton alias … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Peristiwa berebut remote control televisi mungkin menjadi peristiwa yang musnah akibat perkembangan teknologi informasi. Kritik yang lain adalah subyektivitas dalam penyusunan rating (Afifi, 2010;Nurfikria & Tawulo, 2018). Ini terkait dengan siapa yang membiayai riset.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peristiwa berebut remote control televisi mungkin menjadi peristiwa yang musnah akibat perkembangan teknologi informasi. Kritik yang lain adalah subyektivitas dalam penyusunan rating (Afifi, 2010;Nurfikria & Tawulo, 2018). Ini terkait dengan siapa yang membiayai riset.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sementara itu, persoalan infotainment di Indonesia juga tak pernah bisa terlepas dari sensasi dan kontroversi (Ahmadi, 2008;Hendrawati, 2014;Nurfikria & Tawulo, 2018;Ristiana, 2017). Namun, sensasi dan kontroversi inilah yang menjadikan rating infotainment semakin meroket.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam hal ini Stasiun Televisi dalam memproduksi konten harus memiliki perencanaan program yang matang agar berdampak pada rating share dan pemasukan atau pendapatan perusahaan Stasiun Televisi. Rating memang masih menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah program, dan juga sebagai alat untuk menilai apakah konten tersebut layak untuk dijual (Nurfikria & Tawulo, 2018). Adanya persaingan yang begitu ketat menuntut pemilik modal di industri media TV harus kreatif dan inovatif dalam memproduksi konten medianya agar tidak ditinggalkan oleh penontonnya dan meraih rating yang tinggi.…”
unclassified