2020
DOI: 10.7454/jps.2020.07
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keterikatan Interpersonal pada Beberapa Etnis Besar di Indonesia

Abstract: AbstrakWalau bangsa Indonesia dianggap memiliki kebudayaan kolektivistik, masih belum diketahui apakah tiap-tiap kelompok etnis menekankan nilai-nilai kebersamaan dan harmoni sosial dalam level yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keterikatan interpersonal pada lima kelompok etnis besar di Indonesia. Jumlah subjek yang terlibat adalah 1.420 orang yang berasal dari etnis Jawa subkultur Negarigung, etnis Jawa subkultur Mancanegari, etnis Madura, etnis Minangkabau, dan etnis Bugi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(9 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Konsep relasi antar-individu, biasanya berasal dari nilai-nilai budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi (Adisubroto, 1993;Saliyo, 2012;Afiah, 2015;Etikawati et al, 2019;Nashori et al, 2020). Di Maluku, konsep relasi itu berasal dari nilai-nilai budaya yakni pela dan gandong.…”
Section: Nilai Budaya Batak Toba Membentuk Motivasi Berprestasiunclassified
“…Konsep relasi antar-individu, biasanya berasal dari nilai-nilai budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi (Adisubroto, 1993;Saliyo, 2012;Afiah, 2015;Etikawati et al, 2019;Nashori et al, 2020). Di Maluku, konsep relasi itu berasal dari nilai-nilai budaya yakni pela dan gandong.…”
Section: Nilai Budaya Batak Toba Membentuk Motivasi Berprestasiunclassified
“…Sebagai contoh, berbeda dengan etnis Jawa yang identik dengan sikap dan perilaku yang positif dalam berhubungan, etnis Minang identik dengan pentingnya menjaga kualitas relasi dengan berfokus pada individu yang terlibat dalam hubungan interpersonal (Nashori et al, 2020). Selanjutnya, ditinjau dari ekspresi emosi etnis Minang merupakan etnis yang sangat ekspresif dalam mengekspresikan emosi jika dibandingkan dengan etnis Jawa, dan Melayu (Suciati & Agung, 2017).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Lebih lanjut dijelaskan bahwa hal ini dikarenakan etnis Minang memiliki falsafah hidup yaitu motivasi untuk mencapai hidup yang tinggi di saat etnis Jawa terkenal dengan kesantunan serta kepasrahan dan etnis Melayu dengan sikap tidak ambisius dan kesederhanaan. Meskipun etnis Minang merupakan etnis yang paling ekspresif, sopan dan santu sangat dijunjung tinggi karena pertimbangan dari pihak ketiga tetap diperlukan dalam bermusyawarah (Nashori et al, 2020). Berdasarkan beberapa perbedaan etnis Minang dengan etnis yang ada di Indonesia, perbedaan yang paling identik dan utama adalah penganutan sistem matrilineal oleh etnis Minang (Ariani, 2015).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Tiga naskah mendemonstrasikan temuan terkait penggunaan teknologi siber dan kaitannya dengan adiksi (Rahardjo, Qomariyah, Andriani, Hermita, & Zanah, 2020), penyesuaian diri secara sosial (Malay & Nataningsih, 2020), dan perilaku konsumen (Amalia & Sekarasih, 2020). Dua naskah berikutnya membicarakan topik budaya dan kaitannya dengan kepemimpinan (Hidayat, Sumertha, & Istiana, 2020) serta nilai-nilai lokal lintas etnis (Nashori, Nurdin, Herawati, Diana, & Masturah, 2020). Kemudian, dua naskah terakhir membahas mengenai kesiapan berubah (Mardhatillah & Rahman, 2020) dan kompetensi saat terjadi ketidaksesuaian latar belakang pendidikan (Wardani & Fatimah, 2020) JPS senantiasa berusaha untuk berkontribusi dalam mengembangkan teori-teori psikologi sosial lewat temuan-temuan empiris di Indonesia.…”
Section: Catatan Dari Managing Editorunclassified