2018
DOI: 10.29244/agrob.6.3.378-385
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat

Abstract: Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berproduktivitas tinggi. Institut Pertanian Bogor telah merakit genotipe kentang yaitu PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, dan PKHT-12. Petani umumnya menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya. Benih yang digunakan secara terus menerus dapat menyebabkan rendahnya produksi, maka perlu adanya alternatif teknik perbanyakan di l… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pengembangan varietas unggul kentang mulai banyak di Indonesia. Menurut Neni et al (2018), Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) dan Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB telah merakit genotipe di antaranya PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, dan PKHT-9. Diantara hasil pemuliaan kentang PKHT memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan baku keripik kentang.…”
Section: Abstrakunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pengembangan varietas unggul kentang mulai banyak di Indonesia. Menurut Neni et al (2018), Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) dan Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB telah merakit genotipe di antaranya PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, dan PKHT-9. Diantara hasil pemuliaan kentang PKHT memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan baku keripik kentang.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Penanaman dilakukan dengan menanam satu benih per lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm x 28 cm (Kusandriani, 2014) pada luas lahan 218.4 m 2 . Kelas umbi berdasarkan bobot satuan umbi, XL > 40 g, L = 30-40 g, M = 20-30 g, S = 10-20 g, XS = 1-10 g; kelas umbi berdasarkan diameter XL = 6->7 cm, L = 5-5.9 cm, M = 4-4.9 cm, S = 3-3.9 cm, XS = 2-2.9 cm, XXS = < 2 cm (Neni, 2017). Grading dilakukan untuk menentukan bobot dan diameter umbi berbagai ukuran untuk mempermudah pengolahan sebagai syarat mutu umbi untuk keripik.…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified