Abstract:Kemampuan literasi matematika sangat penting dimiliki oleh siswa karena dapat membantu siswa untuk memahami peran atau kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan membuat penilaian serta keputusan secara rasional dan logis. Salah satu faktor pendukung kemampuan literasi matematika adalah gaya belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari gaya belajar. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi penel… Show more
“…Sedangkan menurut Massigit, matematika adalah sekumpulan nilai kebenaran yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan dan pembuktian. Pandangan lain dikemukakan oleh (Rismen et al, 2022) yang mengatakan bahwa "matematika adalah ilmu logika tentang bentuk, komposisi, besaran, dan konsep, yang secara masif saling terkait dan terbagi menjadi tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri" (Siregar, 2021).…”
Prokrastinasi akademik adalah keterlambatan dalam menyelesaikan tugas terkait akademik di sekolah atau di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan realistic mathematic education (RME) dalam menurunkan hasil belajar prokrastinasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Sampel penelitian ini adalah 25 siswa yang teridentifikasi memiliki perilaku prokrastinasi akademik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket prokrastinasi akademik dan tes hasil belajar. Berdasarkan teknik analisis data diketahui adanya penurunan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum dan sesudah perlakuan. Ditunjukkan nilai signifikansi yang ditunjukkan oleh nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel pada tingkat signifikansi ???? = 0,05, dengan nilai 7,12. Maka dapat disimpulkan bahwa ho diterima. Hal ini berarti menolak Ho dan menerima hipotesis alternatif (HI), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan Realistic Educational Mathematics (RME) berpengaruh terhadap hasil belajar yang menurunkan prokrastinasi akademik pada siswa di SMA Islam Miftahul Ulum.
“…Sedangkan menurut Massigit, matematika adalah sekumpulan nilai kebenaran yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan dan pembuktian. Pandangan lain dikemukakan oleh (Rismen et al, 2022) yang mengatakan bahwa "matematika adalah ilmu logika tentang bentuk, komposisi, besaran, dan konsep, yang secara masif saling terkait dan terbagi menjadi tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri" (Siregar, 2021).…”
Prokrastinasi akademik adalah keterlambatan dalam menyelesaikan tugas terkait akademik di sekolah atau di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan pendekatan realistic mathematic education (RME) dalam menurunkan hasil belajar prokrastinasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Sampel penelitian ini adalah 25 siswa yang teridentifikasi memiliki perilaku prokrastinasi akademik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket prokrastinasi akademik dan tes hasil belajar. Berdasarkan teknik analisis data diketahui adanya penurunan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum dan sesudah perlakuan. Ditunjukkan nilai signifikansi yang ditunjukkan oleh nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel pada tingkat signifikansi ???? = 0,05, dengan nilai 7,12. Maka dapat disimpulkan bahwa ho diterima. Hal ini berarti menolak Ho dan menerima hipotesis alternatif (HI), sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan Realistic Educational Mathematics (RME) berpengaruh terhadap hasil belajar yang menurunkan prokrastinasi akademik pada siswa di SMA Islam Miftahul Ulum.
“…Kemampuan ini sangat penting agar siswa memahami dan memanfaatkan konsep matematika yang tidak hanya digunakan dalam permasalahan soal matematika saja, tapi juga hingga mengaplikasikan matematika dalam memcahkan masalah kehidupan nyata [23]- [26]. Melalui kemampuan literasi numerasi matematika yang baik diharapkan siswa dapat menemukan solusi hingga mengambil keputusan untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan konsep matemtika secara cepat, tepat, dan efisien [9], [27], [28]. Literasi numerasi matematika siswa dikategorikan baik jika mampu merumuskan masalah dalam bentuk model matematika, mengetahui dan memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur, dan mampu menalarkan, mengaplikasikan, mengevaluasi, hingga berkreasi dalam matematika.…”
<p><em>This research includes ex post facto correlation research, which aims to determine the correlation of the independent (free) variable, namely Indonesian Language Literacy (X), with the dependent variable (tied), namely Mathematical Numerical Literacy (Y). The research was conducted in the January-June 2023 semester in 1 class VIII containing 30 students at a junior high school in Padang. Data was collected by testing one-story test questions. The sampling technique is purposive sampling. Data were analyzed using the Spearman Rank Correlation using the Kolmogorov-Smirnov normality test and hypothesis testing. The correlation coefficient value of Indonesian language literacy with the mathematical numeracy literacy variable is "positive 0.953". So that the relationship/correlation of the two variables is categorized as significant, vital, and in the same direction, this can be interpreted that if the Indonesian language literacy of class VIII students in the sample increases, the numeracy literacy of students in solving math problems will also increase, and vice versa.</em></p><p> </p><p>Penelitian ini termasuk penelitian korelasi <em>expost facto </em>yang bertujuan mengetahui korelasi variabel independen (bebas) yaitu Literasi Bahasa Indonesia (X) dengan variabel dependen (terikat) yaitu Literasi Numerasi Matematika (Y). Penelitian dilakukan semester Januari-Juni 2023 pada 1 kelas VIII berisi 30 siswa pada suatu SMP di kota Padang. Dikumpulkan data dengan mengujikan 1 soal tes cerita. Teknik pengambilan sampelnya <em>purposive sampling</em>. Data dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan uji hipotesis menggunakan Korelasi Spearman Rank. Nilai koefisien korelasi literasi bahasa Indonesia dengan variabel literasi numerasi matematika bernilai “positif 0,953”. Sehingga hubungan/korelasi kedua variabel tersebut dikategorikan signifikan, kuat, dan searah. Hal ini dapat diartikan bahwa jika literasi bahasa Indonesia siswa kelas VIII pada sampel semakin meningkat maka literasi numerasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal matematika juga akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. </p>
“…Dan juga harus mengetahui gaya belajar nya masing-masing. Salah satu faktor pendukung terkait kemampuan literasi adalah gaya belajar (Rismen, Putri & Jufri, 2022) Keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan atau pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar (Safitri & Sontani, 2016). Salah satu keterampilan seorang guru yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, Trinova (2012) menjelaskan ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan adalah: a) menciptakan lingkungan tanpa stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun menumbuhkan harapan meraih sukses sangat tinggi; b) menjamin bahwa bahan ajar itu relevan dengan manfaat dan pentingnya dalam memenuhi harapan siswa; c) menjamin bahwa secara emosional dapat berlangsung proses belajar positif, pada umumnya suasana ini dapat tumbuh jika belajar dilakukan bersama orang lain, ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur, serta dukungan antusias; d) melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan; e) menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan yang sedang dipelajarinya dengan mengarahkan kecerdasan secara optimal untuk memahami bahan ajar; f) mengkonsolidasikan bahan ajar yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periodeperiode yang relaks.…”
Belajar setiap orang dapat dilakukan dengan cara berbeda. Ada belajar dengan cara melihat, menemukan dan juga meniru. Karena melalui belajar seseorang akan mengalami pertumbuhan dan perubahan dalam dirinya baik secara psikis maupun fisik. Para guru seringkali tidak menyadari dan tidak mengetahui bagaimana cara yang tepat dan efisien untuk menerapkan pembelajaran di kelas agar bisa diterima dengan baik oleh siswa. Para guru cenderung menyamakan semua siswa-siswinya dalam kegiatan belajar mengajar yang tentu saja akan berdampak pada beberapa siswa yang tidak akan bisa menerima pelajaran dengan baik karena gaya belajar yang diterapkan tidak sesuai dengan dirinya. Tujuan dari program ini yaitu memberikan pemahaman mengenai perbedaan gaya belajar pada siswa dan membantu memberikan pemahaman kepada guru bagaimana mengenali tipe-tipe siswa selama pembelajaran berlangsung. Metode dari program ini yaitu psikoedukasi berupa seminar online dengan penyampaian materi oleh narasumber dan sesi tanya jawab di akhir sesi penyampaian materi. Kegiatan dilakukan pada 62 siswa-siswi SMA di Kota Martapura. Para siswa-siswi SMA tersebut menyadari dan mengetahui gaya belajar serta suasana belajar yang sesuai dengan kepribadian dan tempramen masing-masing. Mereka merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini untuk mendapatkan kualitas belajar yang menyenangkan. Proses belajar yang menyenangkan tentu saja akan membawa siswa-siswi menuju prestasi belajar yang mereka inginkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.