2015
DOI: 10.21831/pg.v10i2.9128
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Problem Posing dan Pendekatan Open-Ended Ditinjau Dari HOTS

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran trigonometri dengan menggunakan pendekatan problem posing dan pendekatan open-ended ditinjau dari HOTS siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bantul. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes HOTS. D… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(9 citation statements)
references
References 3 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…Sedangkan menurut Nuha et al, (2018) keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut masyarakat memiliki kualitas bekerja sama, menunjukkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kreatif, memiliki keterampilan, memahami berbagai budaya, dan komunikatif serta belajar sepanjang hayat untuk menghadapi kompetisi global. Kemampuan berpikir menurut Nurina & Retnawati, (2015) sangat diperlukan untuk memecahkan beragam persoalan yang terus berkembang dan berubah. Gumilang et al, (2019) berpendapat keterampilan yang wajib dimiliki dalam pendidikan abad ke-21 seperti yang dijelaskan dalam 4C salah satunya adalah kemampuan berpikir kreatif supaya generasi muda dapat mengembangkan potensinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sedangkan menurut Nuha et al, (2018) keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut masyarakat memiliki kualitas bekerja sama, menunjukkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kreatif, memiliki keterampilan, memahami berbagai budaya, dan komunikatif serta belajar sepanjang hayat untuk menghadapi kompetisi global. Kemampuan berpikir menurut Nurina & Retnawati, (2015) sangat diperlukan untuk memecahkan beragam persoalan yang terus berkembang dan berubah. Gumilang et al, (2019) berpendapat keterampilan yang wajib dimiliki dalam pendidikan abad ke-21 seperti yang dijelaskan dalam 4C salah satunya adalah kemampuan berpikir kreatif supaya generasi muda dapat mengembangkan potensinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk mencapai tingkatan ini diperlukan kemampuan berpikir kreatif. Berdasarkan uraian tersebut menurut Nurina & Retnawati, (2015); Nuha et al, (2018); Gumilang et al, (2019); dan Fardah, (2012) dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan dalam menghadapi segala persoalan pada masa mendatang. Oleh karenanya keterampilan berpikir kreatif perlu diberikan kepada siswa sejak usia dini.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…HOTS cenderung mengedepankan logika dibanding mengingat fakta dan menghafalkan rumus. Hal ini memungkinkan peserta didik menguasai konsep secara total dan dapat menyelesaikan masalah matematis yang kompleks [2]. Ketrampilan ini menuntut seseorang untuk mampu menerapkan informasi baru atau pengetahuan awal dan melakukan manipulasi informasi untuk menemukan pemecahan masalah pada situasi baru [3].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pinter menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah keterampilan yang sangat penting (Solikah & Himmah, 2019;Usodo, 2012). Dengan kemampuan memecahkan masalah tersebut, siswa akan dapat mengatur situasi kehidupan nyata dalam model matematis (Nurina & Retnawati, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified