2022
DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.2093
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Profil Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar dalam Mengajukan Masalah Matematika Konteks Museum Gubug Wayang

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berpikir kreatif siswa berkemampuan (1) tinggi, (2) sedang, dan (3) rendah dalam mengajukan masalah matematika. Untuk mengetahui kemampuan matematika siswa, digunakan tes kemampuan matematika (TKM). Untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa, digunakan tes pengajuan masalah (TPM). Hasil TPM 1 dan TPM 2 dianalisis menggunakan indikator berpikir kreatif, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Kemudian dipilih siswa untuk diwawancara, yang mew… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 8 publications
(14 reference statements)
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Masalah yang dihasilkan siswa tidak variatif dikarenakan siswa cenderung kesulitan dalam membuat masalah baru sehingga siswa tidak bisa menerima informasi yang ada [31]. Sejalan dengan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar mampu mengajukan masalah baru, hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyuni [32] yang menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi dapat menghasilkan masalah lebih bervariasi. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian oleh Maulyda, Rosyda, dan Hidayati [33] yang menjukkan siswa dengan kemampuan koneksi matematis dapat membantu siswa dalam memahami masalah matematika yang kompleks.…”
Section: Gambar 7 Pengajuan Masalah Yang Dibuat Oleh S3unclassified
“…Masalah yang dihasilkan siswa tidak variatif dikarenakan siswa cenderung kesulitan dalam membuat masalah baru sehingga siswa tidak bisa menerima informasi yang ada [31]. Sejalan dengan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar mampu mengajukan masalah baru, hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyuni [32] yang menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi dapat menghasilkan masalah lebih bervariasi. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian oleh Maulyda, Rosyda, dan Hidayati [33] yang menjukkan siswa dengan kemampuan koneksi matematis dapat membantu siswa dalam memahami masalah matematika yang kompleks.…”
Section: Gambar 7 Pengajuan Masalah Yang Dibuat Oleh S3unclassified
“…In fact, museums are very rich in material and information that can be directly captured by the students' cognitive and affective from various levels, elementary, middle school, high school, to university. Museums can be used as learning resources for various activities in the school curriculum such as extracurricular, intra curricular and learning outside the classroom like Theories on archaeology, make a living and excavation and how to take care of archaeological objects [3], Elementary school students Creative Thinking in Proposing Math problems [15], Understanding the concept of space (location, distribution, potential, climate, and shape of the earth, geology, flora and fauna) and the interaction between spaces in Indonesia and their influence on human life in economic, social, cultural and educational aspects [16], History learning of Tenth Graders of social science [17], Raise students' history awareness [18]. Activities to integrate artifacts into the curriculum can develop students' self-confidence when they are studying history [14].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%