2017
DOI: 10.17977/um001v2i22017p066
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keefektifan Konseling Kelompok Cognitive Behavior Therapy untuk Mengurangi Keraguan Pengambilan Keputusan Karier Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Abstract: Abstract:The purpose of this study is to determine the effectiveness of cognitive behavior therapy counseling group in reducing vocational high school student's doubts in making career decision. The research design uses pretest-posttest control group design. There are two types of instruments used, that is treatment materials and measuring instruments. The treatment instrument consisted of a manual cognitive behavior group counseling guide for the counselor, while the measuring instrument consist a scale of ca… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 7 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Lebih lanjut, mempengaruhi pemilihan jurusan di perguruan tinggi (Hikmah, 2018). Alasan lain yaitu coba-coba atau mengikut pilihan teman terhadap jurusan yang dipilih (Muwakhidah & Pravesti, 2017). Hal ini disebabkan oleh adanya kebingungan siswa dalam menentukan jurusan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Lebih lanjut, mempengaruhi pemilihan jurusan di perguruan tinggi (Hikmah, 2018). Alasan lain yaitu coba-coba atau mengikut pilihan teman terhadap jurusan yang dipilih (Muwakhidah & Pravesti, 2017). Hal ini disebabkan oleh adanya kebingungan siswa dalam menentukan jurusan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tidak semua peserta didik dapat membuat keputusan karier dengan baik, beberapa diantaranya mengalami kesulitan membuat keputusan karier. Beberapa penelitian yang telah dilakukan juga memberikan data dan informasi tentang adanya hambatan dalam membuat keputusan karier pada peserta didik SMA, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Muwakhidah (2017) yang dilakukan di SMKN 8 Surabaya pada kelas XII teknik multimedia dengan jumlah 34 siswa dan kelas XII teknik audio video berjumlah 30 siswa menunjukkan bahwa keraguan dalam pengambilan keputusan karier peserta didik sebanyak 68% memilih jurusan dengan asal-asalan, 74% peserta didik sering mengeluh setelah masuk pada jurusan yang dipilih, 59% peserta didik tidak memiliki pengetahuan karier. Demikian pula riset yang dilakukan Storme (2017) menunjukkan bahwa kesulitan pengambilan keputusan karier didasari dari kemampuan beradaptasi karier, ketidakpercayaan diri, kurangnya membangun pikiran karier dilingkungan sosialnya sehingga menyebabkan kurangnya informasi karier.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebijakan kepala sekolah tentang bimbingan dan konseling merupakan suatu petunjuk dan alat komunikasi organisasi yang akan berdampak pada pelayanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling karier yang dilaksanakan melalui konseling individual dan konseling kelompok (Hanggara, 2016;Muwakhidah & Pravesti, 2017), akan memberikan rasa percaya diri bagi peserta didik tentang kariernya sebagai suatu pencerahan (Fiorentika, Santoso, & Simon, 2016;Imro'atun, 2017;Marjanti, 2015) Dalam pelaksanaan penyususunan program bimbingan dan konseling bermutu, guru bimbingan dan konseling melaksanakan analisis faktor internal (potensi intelegensi) dan faktor eksternal (pengetahuan tentang syarat di berbagai macam jalur pekerjaan dan studi lanjut) sebagai masukan dalam menyusun strategi layanan bimbingan dan konseling karier bermutu bagi peserta didik untuk merencanakan kariernya. Salah satu layanan yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling SMK Syuhada Banjarmasin adalah layanan informasi karier agar peserta didik dapat merencanakan karier untuk masa depannya dengan baik.…”
Section: Pembahasan Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Karierunclassified