2018
DOI: 10.17728/jatp.2510
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Minuman Probiotik Jambu Biji (Psidium guajava) pada Berbagai Variasi Penambahan Sukrosa dan Susu Skim

Abstract: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Lampung Korespondensi dengan penulis(fibranurainy@gmail.com) Artikel ini dikirim pada tanggal 07 Maret 2018 dan dinyatakan diterima tanggal 23 Mei 2018. Artikel ini juga dipublikasi secara online melalui www.jatp.ift.or.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang diperbanyak untuk tujuan komersial. Diproduksi oleh Indonesian Food Technologists® ©2018 AbstrakJambu biji merah merupakan buah yang berpotensi sebagai bahan baku minuman… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

1
1
0
13

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(16 citation statements)
references
References 16 publications
1
1
0
13
Order By: Relevance
“…Penambahan sukrosa tergantung pada jenis buah yang digunakan. Karakteristik terbaik minuman probiotik jambu biji diperoleh dengan penambahan konsentrasi sukrosa 4% (Nurainy et al, 2018). Menurut Seelam et al, 2017 konsentrasi sukrosa yang optimal untuk pembuatan minuman probiotik tomat adalah 10%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penambahan sukrosa tergantung pada jenis buah yang digunakan. Karakteristik terbaik minuman probiotik jambu biji diperoleh dengan penambahan konsentrasi sukrosa 4% (Nurainy et al, 2018). Menurut Seelam et al, 2017 konsentrasi sukrosa yang optimal untuk pembuatan minuman probiotik tomat adalah 10%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Minuman fermentasi umumnya dibuat dari susu hewani, namun dewasa ini banyak kajian yang memanfaatkan bahan baku yang bersumber dari tanaman untuk membuat minuman fermentasi seperti dari susu kedelai (Yusmarini et al, 2013) dan dari sari buah nanas (Rizal et al, 2016). Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa sari buah kurma (Khotimah dan Kusnadi, 2014;Primurdia dan Kusnadi, 2014), air kelapa muda (Pranayanti, dan Sutrisno, 2015), sari pepaya (Setiarto et al, 2018), dan sari jambu biji (Nurainy et al, 2018) dapat digunakan dalam pembuatan minuman fermentasi yang melibatkan bakteri asam laktat. Buah melon juga dapat dibuat menjadi minuman fermentasi seperti halnya buahbuahan lain.…”
unclassified
“…Penambahan sukrosa (gula pasir) dalam pembuatan minuman fermentasi selain berfungsi sebagai sumber energi bagi BAL juga memberikan cita rasa manis pada minuman. Nurainy et al (2018) menambahkan sukrosa sebesar 0-6% dalam pembuatan minuman fermentasi dari jambu biji dan hasil yang terbaik diperoleh dari penambahan sukrosa sebesar 4%. Harahap (2018) menambahkan 9-15% sukrosa dalam pembuatan minuman probiotik sari tomat dan hasil penelitian terbaik adalah penambahan sukrosa 12%.…”
unclassified
“…Buah dapat dijadikan alternatif pengganti susu karena buah mengandung nutrisi seperti gula dan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan BAL dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Minuman probiotik dari buah yang sudah diteliti sebelumnya adalah penelitian sari buah nanas (Rizal et al, 2016), sari buah tomat (Harahap et al, 2018), sari buah jambu biji (Nurainy et al, 2018), dan sari buah sirsak (Rini, 2019). Sirsak (Annona muricata Linn) merupakan salah satu buah yang dapat dijadikan minuman probiotik sari buah.…”
unclassified
“…Penelitian Harahap et al, (2018) tentang minuman probiotik sari tomat dan Elsaputra et al, (2016) tentang minuman probiotik kulit nanas menghasilkan karakteristik terbaik yaitu memiliki total BAL yang mencukupi sebesar 10,32 log cfu/ml dan 7,08 log cfu/ml, serta penilaian sensoris minuman probiotik kulit nanas yang disukai pada penambahan sukrosa 12%. Penelitian lain tentang minuman probiotik jambu biji menghasilkan karakteristik terbaik yaitu total BAL yang mencukupi sebesar 1,5 x 10 10 cfu/ml dan evaluasi sensori tertinggi pada penambahan sukrosa 4% (Nurainy et al, 2018 (Suryani et al, 2010).…”
unclassified