2018
DOI: 10.30591/jpit.v3i3.921
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Metode Economic Order Quantity dan Reorder Point pada Aplikasi Point Of Sale

Abstract: − Inventory control can be said to increase the speed of work to achieve the level of energy efficiency and time in data management. Sales that have the transaction data still handwritten resulted in long enough time in recording the data, as well as the absence of determination of inventory and determining when the ordering of goods returned. Point of Sale Study with Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (RoP) Method will be used to overcome the problem, management of transaction data in which there… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Metode FMEA juga memberikan keuntungan seperti peningkatan kualitas dan keandalan produk dan proses yang dinilai, menentukan mendesain ulang waktu produk dan mengurangi biaya, mengurangi risiko dan dampaknya ke tingkat yang dapat diterima dan menciptakan pengendalian risiko rencana, dan memberikan informasi untuk menghilangkan risiko utama meningkatkan kepuasan pelanggan. Kerangka FMEA membantu untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial, potensi penyebab, dan mitigasi (Ismunandar et al, 2018). FMEA menggunakan teknik Risk Priority Number (RPN) serta linguistic istilah untuk menentukan dampak risiko (severity), kemungkinan risiko (kejadian) dan peluang risiko (deteksi).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Metode FMEA juga memberikan keuntungan seperti peningkatan kualitas dan keandalan produk dan proses yang dinilai, menentukan mendesain ulang waktu produk dan mengurangi biaya, mengurangi risiko dan dampaknya ke tingkat yang dapat diterima dan menciptakan pengendalian risiko rencana, dan memberikan informasi untuk menghilangkan risiko utama meningkatkan kepuasan pelanggan. Kerangka FMEA membantu untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial, potensi penyebab, dan mitigasi (Ismunandar et al, 2018). FMEA menggunakan teknik Risk Priority Number (RPN) serta linguistic istilah untuk menentukan dampak risiko (severity), kemungkinan risiko (kejadian) dan peluang risiko (deteksi).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Ahmad (2018) menyatakan bahwa motivasi dibalik pengendalian stock adalah agar tidak habis, menjaga tingkat pemenuhan kepuasan dari konsumen agar tidak kecewa dan menjaga stock barang agar tidak terjadi penumpukan. Menurut Ismunandar (2018) dalam metode Min-Max, tingkatan kuantitas maksimum dan minimum untuk tiap jenis bahan baku sudah ditentukan. Tingkatan Minimum adalah margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kekurangan bahan baku.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seperti yang dikemukakan oleh [1] menyatakan bahwa motivasi dibalik pengendalian stock adalah harus dilakukan untuk menjaga stock agar tidak habis, menjaga tingkat pemenuhan kepuasan dari konsumen agar tidak kecewa dan menjaga stock barang agar tidak terjadi penumpukan. Menurut [2] dalam metode Min-Max, tingkatan kuantitas maksimum dan minimum untuk tiap jenis bahan baku sudah ditentukan. Tingkatan Minimum [3]adalah marjin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kekurangan bahan baku.…”
unclassified